PGN Ungkap Kebocoran Gas di Pulo Gebang Akibat Pencurian Komponen EVC

PGN mengungkapkan kebocoran gas di Pulo Gebang, Jakarta Timur akibat aksi pencurian komponen fasilitas penyaluran gas.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Jan 2021, 17:43 WIB
Garis polisi terpasang di lokasi yang membuat pipa gas bocor di depan Kantor BNN, Cawang, Jakarta, Kamis (15/3). Pipa gas milik PGN kembali bocor, diduga akibat pekerjaan proyek tiang pancang Light Rail Transit (LRT). (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengungkapkan, kebocoran gas di Pulo Gebang, Jakarta Timur akibat aksi pencurian komponen fasilitas penyaluran gas.

Area Head Jakarta Sheila Merlianty mengatakan, PGN sigap menangani insiden kebocoran pada komponen pengatur tekanan gas ke pelanggan atau Meter Regulating Station (MRS) Sektor Pulo Gebang, Jakarta Timur. Tepatnya di Jalan Pangeran Komarudin Cakung Cilincing Barat, titik kenal kolong Tol JOR. Berdasarkan laporan warga, kebocoran terjadi sekitar pukul 06.49 WIB, (5/01/2021).

“Berdasarkan temuan di lapangan, kebocoran terjadi pada Pressure Tapp sensor kabel ke stream pipa MRS yang dirusak, karena ada oknum yang berusaha untuk mencuri sparepart EVC (Electronic Volume Corrector)di MRS sehingga terjadi kebocoran gas. Saat ini pencuri sudah diamankan oleh pihak kepolisian,” kata Sheila, di Jakarta, Selasa (5/1/2021).

Begitu tiba di lokasi Tim Penanganan Gangguan (TPG) PGN segera memasang barikade untuk selanjutnya melakukan penanganan terhadap kebocoran pada Pressure Tapp Stream MRS tersebut sesuai dengan SOP dan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

Dalam penangannya, TPG PGASOL memasang safety line dengan jarang sekitar 2 meter dari MRS. Kemudian TPG melakukan penutupan calve stream Inlet& Outlet untuk mengurangi tekanan. Setelah itu, TPG memasang plug dop pada Pressure Tapp yang rusak.

Sheila mengungkapkan, TPG juga dibantu oleh pihak kepolisan dan petugas pemadam kebakaran. Dari insiden ini, tidak ada korban jiwa maupun kerusakan bangunan sekitar lokasi. Sekitar pukul 08.15 WIB, penanganan sudah selesai dilakukan oleh tim TPG PGN.

“Kami menyampaikan permohonan maaf atas insiden ini, termasuk kepada pelanggan PGN serta masyarakat sekitar lokasi atas ketidaknyamannya akibat insiden ini. Kami juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas sikap tanggap dari masyarakat sekitar lokasi kejadian yang langsung mengabarkan kepada petugas PGN, sehingga insiden ini dapat segera diatasi,” ujar Sheila.

Sheila menambahkan, fasilitas gas bumi harus dikelola dari risiko kebocoran oleh semua pihak. Termasuk oleh masyarakat apabila ada yang mendapati kejadian seperti ini bisa langsung dilaporkan ke contact center PGN di nomor 1500645.”

Sebagai pionir pemanfaatan gas bumi, PGN akan terus membangun infrastruktur dan memperluas pemanfaatan gas bumi di seluruh wilayah Indonesia. Dukungan seluruh stakeholder dan masyarakat sangat penting agar PGN dalam menjalankan peran sebagai Subholding Gas dapat memperluas layanan energi baik gas bumi, energi yang ramah lingkungan, praktis, dan bebas subsidi untuk ketahanan energi nasional.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Curi Alat di Stasiun Gas Pulo Gebang hingga Bikin Kebocoran, 3 Orang Dibekuk Polisi

Ilustrasi: UU ITE menjerat banyak aktivis

Tim Unit Reskrim Polsek Cakung bersama dengan Tim Rainmas Polres Metro Jakarta Timur meringkus komplotan pencurian spesialis electronic volume correctors (EVC) gas. Mereka tertangkap basah ketika hendak mengondol EVC di Stasiun Gas Pulo Gebang pada Selasa (5/1/2021) pagi.

Kapolsek Cakung, Kompol Satria menjelaskan, ketiga pelaku pencurian yakni MDS alias Bolang, Amy alias Alon, dan NS alias Nano masih menjalani pemeriksaan di Polsek Cakung.

Dari hasil penyelidikan sementara, tiga kawanan pencuri itu mendatangi Stasiun Gas Pulo Gebang dengan mengendarai sepeda motor secara berboncengan pada pukul 05.00 WIB. NS alias Nano kemudian turun dan melompati pagar BRC.

"Dia membuka EVC dan dimasukkan ke dalam jok motor," kata Satria dalam keterangan tertulis, Selasa (5/1/2021).

Satria menjelaskan, gerak-gerik mereka terpantau oleh Unit Reskrim Polsek Cakung dan Tim Raimas Polrestro Jaktim yang saat itu sedang berpatroli. Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan.

"Ketika ketiga pelaku berhenti di Fly Over Pulo Mas, dilakukan penangkapan dan pemeriksaan, di jok sepeda motor pelaku ditemukan EVC," ujar dia.

Satria menyebut, aksi pencurian sangat membahayakan masyarakat. Menurut dia, hilangnya EVC tersebut dapat menyebabkan terjadinya kebocoran gas.

"Unit Reskrim Polsek Cakung menghubungi Damkar untuk antisipasi kebakaran akibat bocornya gas tersebut dan juga menghubungi Pihak PGN untuk memperbaiki kebocoran gas. Sekitar jam 09.00 WIB, kebocoran sudah dapat diatasi," papar dia.


Pencurian Terencana

Ilustrasi penjara Guyana (AFP)

Satria mengatakan, kasus tersebut masih dalam pengembangan kepolisian. Pengakuan sementara para pelaku, aksi pencurian ini dilakukan secara terencana.

"Ketiga pelaku berkumpul di Warnet Cahaya Tanjung Priuk, di sana mereka merencakan mencuri EVC," ucap dia.

Selain itu, Satria mengatakan, Unit Reskrim Polsek Cakung sedang memburu pelaku lainnya. Satria menduga ada penadah yang siap menampung EVC tersebut.

"Kami kembangkan lagi sesuai dengan perannya masing-masing. Yang jelas ini tidak hanya merugikan tetapi juga sangat membahayakan. Iya (penadahnya kami sedang buru)," tandas dia. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya