Pesan BEI kepada Influencer yang Beri Rekomendasi Saham

Bursa Efek Indonesia (BEI) angkat bicara terkait sejumlah tokoh publik yang mengenalkan saham pilihannya.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Jan 2021, 08:10 WIB
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan pesan kepada influencer yang mengenalkan soal saham tertentu untuk hati-hati. Baru-baru ini sejumlah tokoh terkenal mengenalkan saham pilihannya seperti Raffi Ahmad dan Ari Lasso.

"Kami akan mengajak para influencer ini untuk diskusi. Di satu pihak kami menyambut positif influencer seperti mereka namun juga perlu mengingatkan mereka akan tanggung jawab moral mereka kepada para followernya," ujar Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Selasa (5/1/2021).

Ia menambahkan, diskusi tersebut dilakukan dengan tokoh publik untuk mengingatkan ada kemungkinan potensi tuntutan hukum dari para pengikut influencer jika ada yang merasa dikecewakan. Selain itu, BEI juga akan mengajak tokoh tersebut untuk sekolah pasar modal jika belum mengikuti.

"Kami juga mengajak mereka ikut sekolah pasar modal bagi yang belum pernah mengikuti. Kita ajak diskusi dan sedang cari waktu yang pas,” ujar dia.

BEI juga mengingatkan para pengikut atau follower influencer untuk tetap berhati-hati dalam berinvestasi. “Lakukan due diligence terhadap saham-saham yang akan dibeli dan melakukan cross check ke pihak-pihak yang berkompeten,” kata Laksono.

Selain itu, BEI juga akan meminta penjelasan kepada emiten yang dikenalkan oleh influencer tersebut.

Sebelumnya baru-baru ini, Raffi Ahmad dan Ari Lasso menyampaikan saham pilihan mereka lewat akun media sosial pribadinya. Saham pilihan itu bernama PT M Cash Integrasi Tbk.

Perseroan berkode emiten MCAS bergerak di bidang usaha distribusi produk digital dan e-commerce. Pemegang saham MCAS lebih dari lima persen antara lain saham PT 1 Inti Dot Com sebesar 21 persen, PT Kresna Usaha Kreatif sebesar 13,20 persen, Martin Suharlie sebesar 9 persen, PT Hero Intiputra sebesar 9 persen, PT Jas Kapital 9 persen, dan PT Kresna Karisma Persada 7,5 persen.

Perseroan juga anak usaha PT Kresna Graha Investama Tbk dan induk usaha dari tiga perusahaan antara lain PT Telefast Indonesia Tbk, PT NFC Indonesia Tbk, dan PT Digital Mediatama Maxima Tbk.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Penutupan IHSG pada 5 Januari 2021

Layar pergerakan saham terlihat di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau hingga sesi kedua penutupan perdagangan saham Selasa, (5/1/2021).

Mengutip data RTI, IHSG menguat 32,44 poin atau 0,53 persen ke posisi 6.137,34. Indeks saham LQ45 mendaki 0,29 persen. Seluruh indeks saham di BEI kompak menguat.

Penguatan IHSG juga ditopang dari 229 saham yang menghijau. 257 saham melemah dan 148 saham diam di tempat. IHSG bergerak di rentang 6.145-6.073.

Total volume perdagangan saham 18,1 miliar saham. Total transaksi Rp 16 triliun. Aksi beli investor asing di seluruh pasar mencapai Rp 420,31 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah 13.933.

Di pasar reguler, transaksi saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencapai Rp 2,6 triliun dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 1,1 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham kompak menguat. Sektor saham pertanian menanjak 2,79 persen, sektor saham keuangan menguat 1,14 persen dan sektor saham tambang mendaki 1,08 persen.

Saham-saham catatkan top gainers antara lain saham TGRA menanjak 34,48 persen ke posisi Rp 195 per saham, saham ESTI mendaki 33,96 persen ke posisi Rp 71 per saham, dan saham BCAP menguat 28,21 persen ke posisi Rp 200 per saham.

Sedangkan saham-saham top losers antara lain saham YPAS merosot 7 persen ke posisi Rp 372 per saham, saham CMNP tergelincir 7 persen ke posisi Rp 1.395 per saham, dan saham BOLT tersungkur 6,96 persen ke posisi Rp 55 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,64 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 1,3 persen, dan indeks saham Thailand mendaki 1,39 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,73 persen.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya