Satgas: Ketersediaan Tempat Tidur Pasien Covid-19 Menipis, Alarm Kondisi Darurat

Wiku memaparkan, keterisian tempat tidur di ICU dan ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di beberapa daerah sudah melebihi 70 persen per 2 Januari 2021.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 05 Jan 2021, 19:15 WIB
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengingatkan penyumbang kasus positif Corona berasal dari kota-kota besar di Pulau Jawa saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (31/12/2020). (Tim Komunikasi Satgas COVID-19)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, keterisian tempat tidur untuk pasien virus Corona baik di ICU maupun ruang isolasi semakin meningkat. Wiku menekankan kondisi ini menjadi alarm bahwa Indonesia tengah berada dalam kondisi darurat.

"Jika dilihat pada tren perkembangannya, keterisian ruang ICU dan isolasi secara nasional ini semakin meningkat dan mengkhawatirkan," ujar Wiku dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (5/1/2021).

"Hal ini dapat menjadi alarm bagi kita bahwa kita sedang dalam keadaan darurat, yang ditandai dengan ketersediaan tempat tidur yang semakin menipis," sambungnya.

Dia memaparkan, keterisian tempat tidur di ICU dan ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di beberapa daerah sudah melebihi 70 persen per 2 Januari 2021.

Kondisi ini terjadi di DKI Jakarta, Banten, D.I Yogyakarta, Jawa Barat, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Wiku menyebut, sedikitnya tempat tidur yang tersisa untuk pasien Covid-19 belum tentu dapat digunakan. Selain terbatasnya tenaga kesehatan, jumlah dokter yang meninggal selama pandemi Covid-19 juga bertambah.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


237 dokter yang meninggal

Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan peluang transmisi penularan virus Corona dipengaruhi kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (31/12/2020). (Tim Komunikasi Satgas COVID-19)

"Sampai saat ini telah ada sebanyak 237 dokter yang meninggal di mana tren jumlahnya terus meningkat semenjak bulan Oktober, apalagi terutama di bulan Desember," jelas Wiku.

Untuk itu, dia meminta masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Mulai dari, memakai masker, menjaga jarak aman, rajin mencuci tangan, hingga menghindari kerumunan.

"Jika masyarakat terus abai dan meninggalkan kasus baru tidak akan cukup fasilitas kesehatan kita untuk bisa menanganinya," kata Wiku.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya