Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menegaskan bahwa kendati kuota bagi guru honorer dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mencapai satu juta formasi, akan tetapi hanya mereka yang lulus saja yang akan diangkat.
Artinya walaupun kuota satu juta formasi itu tak terpenuhi maka para guru honorer tetap tak akan diangkat jadi tenaga pendidikan PPPK jika mereka tak lulus seleksi.
Advertisement
"Tapi yang akan diangkat menjadi PPPK untuk semua guru honorer itu yang lulus tes, mohon teman-teman media memastikan bahwa walaupun kapasitasnya satu juta kalau yang lulus satu juta maka satu juta yang akan diangkat. Kalau yang lulus tes 100 ribu berarti 100 ribu yang diangkat," urai Nadiem dalam paparannya melalui kanal Youtube Kemendikbud RI, Selasa (5/1/2021).
Nadiem meminta supaya para guru memahami hal ini. Ia juga menegaskan bahwa semua guru honorer berhak mengikuti seleksi PPPK ini.
"Jadi mohon itu ditekankan untuk masyarakat untuk mengerti, tatapi perbedaannya semua guru honorer bisa mengikuti tes tersebut, semua akan diberikan keempat," katanya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Program Prioritas
Nadiem menerangkan kesempatan yang diberikan bagi guru honorer dalam seleksi PPPK bukan hanya sekali, melainkan hingga tiga kali. Dengan mekanisme seperti ini para calon tenaga PPPK memiliki kesempatan lebih banyak buat lolos tes.
"Dan bukan hanya satu kesempatan, sampai dengan tiga kesempatan di tahun depan dan tahun berikutnya," tegas dia.
Nadiem menuturkan bahwa PPPK merupakan program prioritas Kemendikbud pada 2021 ini.
"Rekrutmen guru PPPK adalah salah satu program terbesar yang akan kita lakukan di tahun depan seperti yang kita sebut kemarin," tandasnya.
Advertisement