Prihatin Covid-19, Gus Ipul Tolak Mobil Dinas Baru Jatah Wali Kota

Mobil dinas wali kota saat ini masih cukup layak untuk kembali menjadi kendaraan orang nomor satu di Pemkot Pasuruan berikutnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jan 2021, 12:06 WIB
Ketua PBNU Saifullah Yusuf. (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Calon Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang terpilih pada Pilkada 2020 menolak pengadaan mobil dinas baru sebagai bentuk keprihatinan pada masa pandemi COVID-19.

"Pada masa seperti ini, tidak selayaknya pemerintah menggunakan anggaran membeli kendaraan dinas baru," ujar Gus Ipul dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Surabaya, Selasa, 5 Januari 2021.

Apalagi, kata dia, mobil dinas dari wali kota saat ini masih cukup layak untuk kembali menjadi kendaraan orang nomor satu di Pemkot Pasuruan berikutnya, dilansir dari Antara.

Di tengah pandemi, mantan Wakil Gubernur Jatim itu meminta seluruh belanja yang belum mendesak lebih baik ditunda dan dialihkan untuk fokus menghadapi pandemi COVID-19.

"Lebih baik belanja yang masih bisa ditunda, seperti membeli mobil dinas, dialihkan untuk membelanjakan keperluan yang dibutuhkan masyarakat, seperti membeli mesin tes cepat antigen, ambulans serta keperluan-keperluan lain untuk mengatasi pandemi," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Fokus Atasi Pandemi Covid-19

Gus Ipul Belajar Totalitas Jalani Profesi Kepada Ida Laila

Gus Ipul mengatakan bahwa konsentrasi pemerintah saat ini harus tercurah sepenuhnya untuk menghadapi pandemi sehingga program kerja juga harus fokus menghadapinya.

"Sebentar lagi juga harus bersiap menghadapi vaksinasi sekaligus juga membenahi sarana kesehatan di Kota Pasuruan. Jadi, sekali lagi, kendaraan dinas baru untuk wali kota belum diperlukan," kata Gus Ipul.

Sementara itu, berdasarkan data Satgas Penanganan dan Pengendalian COVID-19 Pemprov Jatim hingga Senin (4/1), jumlah kumulatif kasus positif di Kota Pasuruan mencapai 1.018 kasus.

Jumlah terkonfirmasi sembuh mencapai 862 kasus, serta meninggal dunia sebanyak 112 kasus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya