Liputan6.com, Jakarta - Berbagai langkah mulai dilakukan Sandiaga Uno sejak didapuk sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menggantikan Wishnutama Kusubandio pada Desember lalu.
Salah satu langkah yang diambil adalah berusaha mengembangkan wisata kemanusiaan. Ide itu dikemukakan oleh Sandiaga Uno pada 1 Januari 2021 saat berkunjung ke kantor PMI (Palang Merah Indonesia) DKI Jakarta. Hal ini bisa dibilang sesuatu yang baru. Sandi menjelaskan, wisata kemanusiaan adalah pengembangan dari wisata kesehatan yang sudah berjalan selama ini.
"Bentuknya adalah dengan melakukan kegiatan kemanusiaan, misalkan donor darah sambil berkunjung ke destinasi wisata tertentu," ucap Sandi dalam unggahan di akun Instagramnya pada 2 Januari 2021.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini dilakukan tidak hanya untuk membantu ekonomi kreatif bangkit di tengah pandemi, namun juga turut membantu sektor kesehatan yang juga tengah berjuang melawan wabah.
Dia mencontohkan dengan melelang sepeda miliknya, di mana kemudian dananya akan disumbangkan untuk Palang Merah Indonesia (PMI). Rencana pengembangan wisata kemanusiaan kembali diutarakan Sandi dalam acara Bincang Editor Bersama Menparekraf Sandiaga Uno bertajuk "Wisata Kemanusiaan di Tengah Pandemi Corona" yang disiarkan secara virtual, Selasa, 5 Januari 2021.
Sandi mengatakan, proyek pertama wisata kemanusiaan akan diterapkan di Bali. Pentingnya peran Bali dalam pariwisata Indonesia ditunjukkan suami dari Nur Asia Uno itu dengan menyambangi Bali yang merupakan kunjungan kerja pertamanya sebagai Menparekraf
"Kita semua tahu Bali adalah destinasi wisata utama di Indonesia dan banyak dikunjungi wisatawan dari dalam dan luar negeri. Karena sangat mengandalkan pariwisata, Bali sangat terpukul dengan situasi pandemi ini, jadi kita berusaha membangkitkan pariwisata di sana," ucapnya. Sandiaga Uno menambahkan, ada banyak orang mau berwisata ke Bali tapi merasa tidak enak untuk liburan di masa pandemi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Wisata Kemanusiaan dan Gotong Royong
"Dengan wisata kemanusiaan ini diharapkan mereka yang liburan tidak merasa bersalah atau tidak enakan jalan-jalan ke Bali, karena di sana mereka bisa melakukan donor darah, melakukan donasi seperti menyumbangkan APD, atau memberikan bantuan lainnya, jadi ada nilai lebihnya bukan sekadar jalan-jalan saja," terang pria berusia 51 tahun itu.
"Tentunya harus tetap menjakankan protokol kesehatan yang ketat, itu yang paling utama. Wisata kemanusiaan ini esensinya gotong royong, harus kita dorong terus karena jadi aura positif bagi masyarakat, hal itu bisa membuat mental kita lebih baik dan itu sangat penting di masa pandemi," terang Wakil Menparekraf, Angela Tanoesoedibjo, dalam kesempatan yang sama.
"Kontesks wisata kemanusiaan ini, berwisata sambil memberikan manfaat bagi sesama. Caranya bukan hanya lewat donor atau donasi, tapi bisa juga dengan mengajar atau membangun rumah untuk penduduk, di masa pandemi ini sisi kemanusiaan kita biasanya muncul," lanjutnya.
Angela Tanoesoedibjo menambahkan, konsep wisata kemanusiaan ini tak hanya bisa diterapkan di saat pandemi tapi juga saat pandemi berakhir nanti.
Advertisement