Liputan6.com, Jakarta “Jadi dia bilangnya walk through. Jadi lo cuma datang, DJ akan memainkan lagumu. Kamu seperti hosting, kemudian kamu keluar. Lo cuma berada di sana bahkan tidak tampil,” terang Agnes Monica alias Agnez Mo.
Rekan duet Chris Brown ini menceritakan masa promosi single baru mereka yakni “Overdose” dua tahun silam. Kala itu, Agnez Mo ditawari promosi single baru di tiga kelab striptease di AS.
Baca Juga
Advertisement
Tawaran perusahaan rekaman dan manajemen kala itu ditolak Agnez Mo. Padahal, ia hanya mempromosikan Overdose selama 30 menit di masing-masing kelab. Keluar dari kelab, pundi-pundi dolar menanti.
Tiga Kelab Tari Telanjang
“Jadi lo benar-benar masuk, DJ-nya memainkan lagumu dan memperkenalkan dirimu, tapi itu kelab (striptease). Tiga kelab, satu kelab membayar 25 ribu dolar AS,” urai Agnez Mo.
Artinya, dalam tempo 1,5 jam ia bisa mengantongi 75 ribu dolar AS. Dikonversikan ke rupiah saat ini, ia dibayar 1 miliar rupiah. Nyatanya, uang sebesar itu tak menggoyahkan iman sang diva.
Advertisement
Gue Enggak Perlu Ngapa-ngapain
“Dan gue enggak perlu ngapa-ngapain. Mereka enggak meminta gue tampil, hanya seperti ada selebritas yang datang, oke. Lo tahu enggak, muka orang-orang pas gue ngomong maaf aku enggak bisa melakukan itu, muka mereka kayak: tunggu, gimana?” paparnya.
Ini dibeberkan bintang sinetron Pernikahan Dini di video “What? Agnez Mo Promo Lagu Di Strip Club?” di kanal YouTube Daniel Mananta Network, Selasa (5/1/2021).
Aku Adalah Anak Tuhan
Agnez Mo beralasan, “Aku sebagai perempuan, aku sebagai seorang ibu suatu saat. Aku adalah anak Tuhan. Pada saat gue menolak, bahkan enggak ada kepikiran aduh sayang, enggak. Gue benar-benar cuma bilang maaf aku enggak bisa.”
Ini salah satu pemicu kurang nendangnya single “Overdose.” Agnez Mo menolak promosi di kelab tari telanjang karena itu tak akan menjadi kesaksian bagi penggemar dan masyarakat.
Advertisement
Itu Tidak Menjadi Kesaksian
“Dan menurut gue itu tidak menjadi kesaksian. Pada akhirnya ada beberapa oknum yang merasa bahwa gue bukan tim. Lo enggak melakukan pekerjaan,” pemilik album Sacredly Agnezious mengulas.
“Akhirnya, ada beberapa orang yang justru malah (bilang): ah, enggak usahlah karena Agnez setiap kali ditawari pasti bilang enggak. Promo yang seharusnya 100 persen jadi cuma 50 persen karena 50 persen yang lain i have to say no,” Agnez Mo mengakhiri.