Kematian COVID-19 Naik, Satgas Minta Persingkat Alur Rujukan Pasien Corona

Kematian COVID-19 naik, Satgas minta mempersingkat alur rujukan pasien Corona.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 06 Jan 2021, 10:22 WIB
Seorang perempuan mengambil gambar proses pemakaman jenazah korban COVID-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta, Kamis (17/12/2020). Hingga hari ini, intensitas pemakamanan korban covid-19 di DKI masih tinggi dengan rata-rata yang dimakamkan mencapai 30 hingga 38 jenazah per hari. (merdeka.com/Arie basuki)

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19, perkembangan kasus kematian COVID-19 mingguan memperlihatkan sedikit kenaikan sebesar 0,3 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Pada minggu lalu, tren kenaikan kematian COVID-19 sebesar 20 persen.

Saat konferensi pers, Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito memaparkan, provinsi dengan kenaikan kematian COVID-19 tertinggi minggu ini (data per 3 Januari 2021) berasal dari Jawa Timur naik 53 kasus, Kalimantan Utara naik 20 kasus, DKI Jakarta naik 20 kasus, Sulawesi Tenggara naik 15 kasus, dan Lampung naik 12 kasus.

Selanjutnya, provinsi dengan persentase meninggal tertinggi, antara lain Jawa Timur (6,96 persen), Sumatera Selatan (5,03 persen), Nusa Tenggara Barat (4,51 persen), Lampung (4,38 persen), dan Jawa Tengah (4,17 persen).

"Kematian tertinggi ini artinya kualitas penanganan pasien positif COVID-19 masih fluktuatif dan memerlukan peningkatan di seluruh provinsi di Indonesia," tegas Wiku di Kantor Presiden, Jakarta pada Selasa, 5 Januari 2021.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Persingkat Alur Rujukan Pasien Corona

Seorang pasien COVID-19 berbaring telungkup saat perawat menyiapkan suntikan di ICU Rumah Sakit Nasional di Itagua, Paraguay, Senin (7/9/2020). (AP Photo/Jorge Saenz)

Peningkatan angka kematian COVID-19 terjadi akibat daerah yang tidak mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik untuk menyelamatkan jiwa.

"Selain itu, masyarakat ada yang terlambat mendapatkan perawatan di rumah sakit. Karena ternyata proses rujukannya panjang," tambah Wiku.

"Untuk fasilitas kesehatan, kami meminta mempersingkat alur rujukan perawatan pasien COVID-19 agar betul-betul kasus (kematian) bisa ditekan."


Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya