Liputan6.com, Jakarta - Harga emas Antam atau emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 6.000 menjadi Rp 981.000 per gram pada Rabu 6 Januari 2021. Sebelumnya, harga emas Antam dibanderol Rp 975.000 per gram.
Demikian pula, harga buyback emas Antam naik Rp 7.000 menjadi Rp 873 ribu per gram. Harga emas buyback merupakan patokan bila Anda menjual maka Antam akan membelinya di harga Rp 873 ribu per gram.
Advertisement
Sementara harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 10.160.000, kemudian untuk ukuran 20 gram dijual Rp 19.680.000.
Ini merupakan harga emas Antam yang dijual di Pulogadung, Jakarta. Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.29 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.
Harga emas Antam belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Berikut daftar harga emas Antam:
* Pecahan 0,5 gram Rp 540.500
* Pecahan 1 gram Rp 981.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.902.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.828.000
* Pecahan 5 gram Rp 4.680.000
* Pecahan 10 gram Rp 9.305.000
* Pecahan 25 gram Rp 23.137.000
* Pecahan 50 gram Rp 46.195.000
* Pecahan 100 gram Rp 92.312.000
* Pecahan 250 gram Rp 230.515.000
* Pecahan 500 gram Rp 460.820.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 912.600.000.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Emas Catat Rekor Tertinggi Selama 2 Bulan
Harga emas mencapai level tertinggi dua bulan pada hari Selasa. Ini didukung oleh melemahnya dolar dan meningkatnya kekhawatiran tentang COVID-19 karena investor menunggu hasil pemilihan putaran kedua Senat AS di Georgia yang dapat memengaruhi prospek untuk lebih banyak stimulus fiskal.
Dikutip dari CNBC, Rabu (6/1/2021), harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi USD 1.950,34 per ounce, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak 9 November, di USD 1.952,36. Emas berjangka AS naik 0,3 persen menjadi USD 1.952,50.
“Dengan lebih banyak risiko yang terkait dengan virus, jangka pendek, kami melihat orang-orang memindahkan uang ke tempat berlindung yang aman,” kata Chris Gaffney, presiden pasar dunia di TIAA Bank.
Dia menambahkan bahwa pelemahan dolar telah menjadi salah satu pendukung utama untuk emas dalam beberapa hari pertama tahun 2021.
Inggris melakukan lockdown nasional baru di tengah meningkatnya kasus COVID-19, sementara New York menemukan kasus pertama dari varian virus corona yang lebih menular.
Indeks dolar melemah mendekati posisi terendah April 2018, menjadikan emas sebagai taruhan yang menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Tetapi kehati-hatian berlaku karena investor menunggu hasil dari sepasang pemilihan putaran kedua di Georgia karena kendali Senat AS - dan dengan kemampuan untuk memblokir atau memajukan agenda Presiden terpilih Demokrat Joe Biden - ada dalam pemungutan suara.
“Tidak ada satu bank sentral pun yang berbicara tentang menaikkan suku bunga di seluruh dunia. Jadi itu akan mempertahankan tawaran harga emas," kata Michael Matousek, kepala pedagang di Investor Global AS.
Banyak investor melihat emas batangan yang tidak memberikan hasil sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang mereka khawatirkan dapat terjadi akibat langkah-langkah stimulus yang besar.
Advertisement
Menebak Harga Emas di 2021, Bisa Tembus USD 3.000 per Ounce?
Harga emas berjuang untuk menembus level USD 1.900 per ounce pada perdagangan terakhir di 2020. Namun memang sampai detik terakhir, harga logam mulai tersebut belum bisa menembus level tersebut.
Di 2021, investor ritel tetap yakin bahwa harga emas akan terus melanjutkan penguatan atau bullish.
Dikutip dari Kitco, Senin (4/1/2021), hampir 2.000 investor ritel berpartisipasi dalam survei mengenai gerak harga emas di 2021. Dari jumlah tersebut, sebagian besar yakin bahwa harga emas masih akan kinclong.
Tercatat sebanyak 1.944 suara atau 84 persen mengatakan bahwa harga emas akan menembus level USD 2.00 per ounce di akhir 2021.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar sangat optimistis harga emas bisa tembus angka USD 2.600 per ounce.
Namun ada juga investor ritel yang memperkirakan harga emas akan tetap berada di level yang sama dengan akhir 2020 yaitu di kisaran USD 1.900 per ounce.
Survei dari investor ritel tersebut relatif sejalan dengan perkiraan analis. Sebagian besar perusahaan besar memperkirakan harga emas rata-rata tahun ini di atas USD 2.009 per ounce, dengan beberapa melihat emas mencapai puncaknya sekitar USD 2.300 per ounce.
Beberapa perusahaan yang memperkirakan harga emas bakal menembus level USD 2.300 per ounce pada 2021 antara lain Goldman Sachs, Commerzbank dan CIBC.
Bahkan, Leigh Goehring yang adalah Managing Partner di Goehring & Rozencwajg Associates, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Kitco bahwa dia memperkirakan harga emas akan naik menjadi USD 3.000 per ounce.
"Dengan semua stimulus fiskal dengan mencetak uang di 2020, maka pada tahun 2021 ada kemungkinan besar harga emas akan melewati USD 2.100, dan kita mungkin dapat menantang level USD 3.000." kata dia.