Waskita Karya dan Terregra Asia Energy Garap 7 Proyek EBT Senilai Rp 12,5 T

Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Terregra Asia Energy Tbk menandatangani kerjasama Pembangunan Proyek Energi Baru Terbarukan

oleh Tira Santia diperbarui 06 Jan 2021, 11:45 WIB
Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk (dok: WSKT)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Terregra Asia Energy Tbk menandatangani kerjasama Pembangunan Proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan nilai investasi mencapai Rp 12,5 triliun

Director of Operation III PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Gunadi mengatakan dari nilai investasi tersebut rencananya akan dibangun Master Agreement Pembangunan 5 PLTMH di Provinsi Sumatera Utara dan 2 PLTA di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

“PT Waskita Karya (Persero) Tbk fokus pada pembangunan Infrastruktur berupa jalan toll dan infrastruktur lainnya termasuk pembangkit listrik; hingga saat ini, Waskita memiliki aset infrastruktur konektivitas pada 17 ruas jalan tol sepanjang 909 kilometer, nilai dari seluruh aset jalan tol tersebut mencapai Rp60 Triliun,” kata Gunadi, Rabu (6/1/2021).

 Selain jalan tol, untuk mendukung target pencapaian kontribusi EBT oleh Pemerintah pada tahun 2024 sebesar 23 persen dari total kebutuhan energi di tanah air, Waskita juga memberikan kontribusi dalam pembangunan proyek-proyek EBT di Indonesia, sebagaimana yang baru saja ditandatangani dengan PT Terregra Asia Energy.

President Director PT Terregra Asia Energy Tbk, Djani Sutedja menambahkan bahwa pemilihan Waskita sebagai kontraktor EPC dalam pembangunan 5 PLTMH dan 2 PLTA ini, karena Waskita memiliki reputasi yang tidak diragukan lagi untuk mengerjakan proyek-proyek infrastruktur besar dan berkualitas.

Djani menjelaskan 5 PLTMH yang berlokasi di Propinsi Sumatera Utara, telah memiliki Power Purchase Agreement (PPA) dengan PLN dengan kapasitas masing-masing 2x3.5 MW (2 proyek), 2x4.9 MW (1 proyek) dan 2x5MW (2 proyek) atau total kapasitas PLTMH adalah 42.98MW.

“Sedangkan 2 unit PLTA masing-masing dengan kapasitas 2x166MW dan 3x45MW atau total mencapai 467 MW telah selesai studi kelayakan dan perizinan lokasi,” ujar Djani.

Total kapasitas dari 7 hydro power plant tersebut adalah sebesar 509.98MW. Commercial on date (COD) ditargetkan untuk PLTMH 24 bulan dari saat pembangunan sedangkan untuk PLTA 36 bulan. Djani Sutedja yang merupakan salah satu founders dari PT Terregra Asia Energy Tbk memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang energi di tanah air, selain pengalaman di bidang oil and gas dan tambang.

“Energi baru terbarukan di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa, baik yang berasal dari sungai, matahari, angin dan biomassa; Terregra Asia Energy akan terus melakukan research and development untuk memberikan kontribusi yang berarti dalam pemenuhan kebutuhan EBT di Indonesia,” jelas Djani.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kesiapan Perusahaan

(Foto:BUMN)

Kemudian Senior Vice President EPC Division PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Purma Yose Rizal mengatakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk sangat siap untuk mendukung PT Terregra Asia Energy,Tbk sebagai kontraktor EPC, baik perancangan maupun pelaksanaan dalam pembangunan 7 proyek ini.

“Nilai investasi diperkirakan mencapai Rp 12,5 triliun, sumber dana pembiayaan akan dipenuhi melalui skema debt financing dan equity financing yang melibatkan lembaga pembiayaan dalam negeri,” kata Purma.

Aksi korporasi yang sedang disiapkan oleh Terregra Asia Energy adalah rights issue dan penerbitan green bond dalam rangka mendukung pembangunan power plant renewable energy yang baru saja ditandatangani, demikian disampaikan Finance Director TGRA, Daniel Tagu Dedo.

Adapun penandatangan dilakukan di Kantor Pusat PT Waskita Karya Jakarta, pada hari Jumat 11 Desember 2020.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya