Kemendikbud Bakal Lanjutkan Bantuan Subsidi Internet di 2021

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana untuk melanjutkan program bantuan subsidi internet bagi siswa, mahasiswa, guru serta dosen di 2021.

oleh Yopi Makdori diperbarui 06 Jan 2021, 11:01 WIB
Guru membagikan kartu perdana Telkomsel dan Kuota 10 GB gratis kepada siswa kelas 7, 8 dan 9 SMPN 18, Pondok Benda, Pamulang, Tangsel, Kamis (10/9/2020). Program Kartu Perdana Merdeka itu untuk mendukung program pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi covid-19. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana untuk melanjutkan program bantuan subsidi internet bagi siswa, mahasiswa, guru serta dosen di 2021. Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Ainun Na’im menuturkan pihaknya kini sedang menggodok rencana itu supaya lebih baik dari tahun sebelumnya.

"Di tahun 2021 alokasi kuota internet ini masih akan dilakukan, namun tentu kita akan berusaha untuk menempuh dengan cara yang lebih baik. Oleh karena itu sekarang sedang kita rumuskan besaran dan juga cakupannya seperti apa," jelas Ainun lewat kanal Youtube Kemendikbud RI, Selasa (5/12/2020).

Menurut Ainun bantuan subsidi internet dari Kemendikbud selama ini telah menuai respons positif dari banyak pihak. Hal itulah yang melandasi Kemendikbud untuk tetap melanjutkan bantuan kuota internet tersebut. Terlebih lagi masih banyak daerah yang merasa belum siap untuk menggelar pembelajaran secara tatap muka pada 2021 ini sehingga secara daring masih akan dilakukan.

"Jadi hasil evaluasi pemberian kuota internet kepada masyarakat pendidikan itu sangat baik dan termasuk hasil survei pihak ketiga menunjukkan pemanfaatan kuota internet tersebut sangat tinggi," paparnya.

Bantuan subsidi internet mulai diberikan pada bulan September 2020. Bantuan ini berakhir pada Desember 2020 lalu.

Bantuan subsidi internet ditujukan guna meringankan beban masyarakat pendidikan baik di sekolah maupun kampus selama menggelar pembelajaran daring saat pandemi Covid-19.

Bantuan dengan anggaran senilai Rp 5,5 triliun itu disebut sudah dirasakan manfaatnya oleh 35,5 juta siswa, guru, mahasiswa, dan dosen di seluruh Indonesia.

"Belum pernah Pemerintah Indonesia menyalurkan bantuan kuota data internet sebesar ini. Waktu saya berjalan-jalan ke Palu, ke Gianyar, ke Pulau Rote, ini benar-benar dirasakan masyarakat," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dalam Keterangan Pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (26/11/2020).

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kendala Pembelajaran Jarak Jauh

Kebijakan ini memang dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Nadiem mengatakan, keterbatasan paket data internet bagi pendidik dan peserta didik selama ini menjadi salah satu kendala yang dihadapi selama pembelajaran jarak jauh.

Menurut Nadiem, berdasarkan hasil survei terdapat 85 persen masyarakat yang merasakan manfaat dari bantuan kuota internet ini.

"Karena ini menjawab sense of crisis di tengah wabah dan benar-benar meringankan beban ekonomi orang tua pelajar," jelasnya.

Bantuan kuota data subsidi ini diterima masyarakat dalam dua jenis. Kuota untuk belajar dan kuota umum. Bagian kuota umum bisa digunakan mengakses seluruh laman dan aplikasi, sedangkan kuota belajar hanya bisa dipergunakan mengakses laman dan aplikasi pembelajaran yang terdaftar pada http://kuota-belajar.kemdikbud.go.id.

Subsidi kuota yang dialokasikan untuk peserta didik PAUD sebanyak 20 GB/bulan, untuk peserta didik pendidikan dasar dan menengah 35 GB/bulan. Pendidik PAUD dan pendidikan dasar dan menengah mendapatkan 42 GB/bulan sementara para mahasiswa dan dosen 50 GB/bulan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya