Waspada, Hacker Bisa Tahu Lokasi Pengguna Telegram via Fitur People Nearby

Hacker bisa mengetahui lokasi atau tempat tinggal pengguna Telegram tanpa diketahui korbannya hanya dengan lewat fitur People Nearby.

oleh Yuslianson diperbarui 06 Jan 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi Telegram. (Doc: Newsweek)

Liputan6.com, Jakarta - Telegram baru saja memperkenalkan sebuah fitur yang memungkinkan pengguna chatting dengan orang atau join grup di sekitar tempat tinggal mereka bernama People Nearby.

Selain memperlihatkan nama dan gambar profil mereka, fitur People Nearby di Telegram juga mengungkap seberapa jauh orang atau lawan bicara itu berada dengan jarak yang cukup akurat.

Saking akuratnya, peneliti keamanan siber khawatir fitur baru di Telegram itu rentan disalahgunakan oleh hacker, scammer, dan penjahat siber lainnya.

Mengutip laporan pemburu bug, Ahmed Hassan, via Android Police, Rabu (6/1/2021), hacker bisa mengetahui lokasi pengguna Telegram tanpa diketahui korbannya hanya dengan lewat fitur People Nearby.

Walau fitur ini dinonaktifkan secara default oleh Telegram, Hassan mengatakan, "pengguna yang mengaktifkan fitur ini tanpa sadar berpotensi mengungkap lokasi mereka berada secara akurat."

 


Bisa Tahu Lokasi via Aplikasi GPS

Ilustrasi Telegram (Sumber: Iran Human Rights)

Untuk mengetahui lokasi pengguna Telegram dengan tepat, pelaku kejahatan dapat men-spoof (memalsukan) tiga titik koordinat memakai aplikasi Fake GPS dengan radius 11km dari target.

Pelaku bisa mengetahui posisinya semakin dekat atau jauh dengan lokasi korban dari ketiga titik lokasi palsu GPS tersebut.

Walau masih sulit diketahui seberapa besar kerentanan ini telah dieksploitasi, bukan hal yang tak mungkin cara ini sudah digunakan oleh scammer atau penjahat kriminal lainnya untuk berbuat jahat.


Tanggapan Pihak Telegram

 Mendapati laporan tersebut, perusahaan mengatakan tidak menganggap masalah tersebut sebagai bug, dan menolak laporan keamanan Hassan.

"Pengguna di bagian People Nearby dengan sengaja membagikan lokasi mereka, dan fitur ini dinonaktifkan secara default," adalah tanggapan Telegram.

(Ysl/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya