Startup Aplikasi Reksa Dana Bibit Raih Pendanaan Rp 418 Miliar

Startup aplikasi reksa dana, Bibit, meraih pendanaan senilai USD 30 juta atau sekitar Rp 418 miliar

oleh M Hidayat diperbarui 06 Jan 2021, 16:30 WIB
Ilustrasi pendanaan, investasi, dolar. Kredit: pasja1000 from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Startup aplikasi reksa dana, Bibit, meraih pendanaan senilai USD 30 juta atau sekitar Rp 418 miliar dari Sequoia Capital India. Putaraan pendanaan ini juga melibatkan beberapa investor lainnya seperti East Ventures, EV Growth, AC Ventures and 500 Startups.

Pascapendanaan Bibit akan mengembangkan layanan untuk mendorong investor pemula di Indonesia untuk mulai berinvestasi.

Startup yang merupakan pelopor teknologi Robo Advisor ini menawarkan kemudahan berinvestasi sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi pengguna. Pendekatan ini sangat cocok bagi pengguna Bibit yang 90 persen merupakan investor millenial.

Direktur Utama Bibit, Sigit Kouwagam menyatakan jumlah pengguna aplikasi bibit naik drastis menjadi lebih dari 1 juta SID selama setahun terakhir.

Pencapain itu, kata Sigit, antara lain disebabkan oleh meningkatnya kesadaran dan edukasi yang diberikan kepada investor pemula untuk menabung rutin setiap bulan secara konsisten. Selain itu, prinsip manajemen keuangan pribadi yang baik juga mulai menjadi pertimbangan pengguna.

"Secara global kami melihat konsumen mulai memindahkan tabungan mereka dari produk dengan yield rendah seperti emas dan properti dan beralih kepada produk finansial dengan yield lebih tinggi," ujar Rohit Agarwal, VP di Sequoia Capital India

Di Indonesia, menurut Rohit, Bibit dapat menjadi platform investasi yang dapat membantu jutaan masyarakat Indonesia berinvestasi secara optimal.


Pertumbuhan di segmen investor ritel

Sementara Willson Cuaca, Co-founder dan Managing Partner di East Ventures menyoroti pertumbuhan Stockbit dan Bibit yang sangat tinggi di segmen investor ritel.

"Pertumbuhan nilai transaksi naik lebih dari 10 kali lipat pada tahun 2020. Kami yakin pendanaan ini akan mendorong pertumbuhan Stockbit dan memperkuat posisi mereka sebagai platform investasi terdepan di Indonesia," kata Willson.

Stockbit merilis Bibit pada Januari 2019 yang pada mulanya berawal dari sebuah platform komunitas investasi untuk saling bertukar ide dan berita saham secara real-time. Sebagai bagian dari Stockbit Group, Bibit ingin membantu investor pemula mulai investasi secara mudah.


Partisipasi masyarakat masih rendah

Berdasarkan data IDX dan KSEI, jumlah investor ritel di Indonesia tumbuh 56 persen secara YoY pada 2020. Meskipun ada peningkatan signifikan, partisipasi dari masyarakat Indonesia di pasar modal masih kurang dari 2 persen pada saat ini.

"Kami percaya semua masyarakat Indonesia berhak mendapatkan masa depan yang lebih baik. Membantu meningkatkan inklusi keuangan dan mendorong kebiasaan berinvestasi dengan cara yang benar adalah salah satu cara untuk mewujudkannya. Kami sangat bangga bisa mendapatkan dukungan dari Sequoia Capital India untuk mengejar misi tersebut," ujar Sigit.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya