Liputan6.com, Wuhan - Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dia "sangat kecewa" karena China belum menyelesaikan izin untuk kedatangan timnya. Padahal, dua anggota WHO telah memulai perjalanan mereka dan yang lainnya tidak dapat melakukan perjalanan pada menit terakhir.
"Saya telah diyakinkan bahwa China mempercepat prosedur internal untuk penempatan sedini mungkin," katanya di Jenewa sambil menjelaskan bahwa dia telah melakukan kontak dengan pejabat senior China untuk menekankan "bahwa misi tersebut adalah prioritas WHO dan tim internasional."
Tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang akan menyelidiki asal-usul COVID-19 di Kota Wuhan diketahui telah ditolak masuk ke China. Dua anggota telah memulai perjalanan mereka, yang satu telah kembali dan yang lainnya sedang transit di negara ketiga.
Mengutip BBC, Rabu (6/1/2021), WHO mengatakan masalahnya adalah kurangnya izin visa. Penyelidikan yang telah lama ditunggu-tunggu sebenarnya telah disetujui oleh Beijing pada bulan Desember setelah berbulan-bulan berlangsungnya negosiasi dengan WHO.
Baca Juga
Advertisement
Virus ini pertama kali terdeteksi di Wuhan pada akhir 2019, dengan wabah awal terkait dengan pasar.
WHO telah bekerja untuk mengirim 10 orang tim ahli internasional ke China selama berbulan-bulan dengan tujuan menyelidiki asal hewan dari pandemi dan bagaimana virus pertama kali menyebar ke manusia.
Bulan lalu, diumumkan bahwa penyelidikan akan dimulai pada Januari 2021. Dua anggota tim internasional yang telah berangkat ke China telah berangkat pada Selasa pagi, kata WHO.
Menurut kantor berita Reuters, kepala kedaruratan WHO Mike Ryan mengatakan satu orang telah berbalik dan satu orang lagi berada di negara ketiga.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Virus Dideteksi di Wuhan
COVID-19 pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan di China di Orovinsi Hubei tengah pada akhir 2019.
Awalnya, diyakini virus itu berasal dari pasar yang menjual hewan eksotik untuk diambil dagingnya. Diduga bahwa di sinilah virus mulai berpindah dari hewan ke manusia. Namun, asal-muasal virus masih diperdebatkan.
Beberapa ahli sekarang percaya pasar mungkin bukan asalnya dan itu malah diperkuat di sana.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa virus corona yang mampu menginfeksi manusia mungkin telah beredar tanpa terdeteksi pada kelelawar selama beberapa dekade.
Namun, tidak diketahui, inang hewan perantara apa yang menularkan virus antara kelelawar dan manusia.
Advertisement