IHSG Anjlok 1,9 Persen Saat Awal Perdagangan Sesi II

IHSG anjlok 1,9 persen atau 116 poin ke posisi 6.020 pada pembukaan sesi kedua perdagangan saham Rabu, 6 Januari 2020.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Jan 2021, 14:39 WIB
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung tersungkur saat pembukaan perdagangan saham sesi kedua, Rabu (6/1/2021). IHSG melemah seiring rencana pemerintah untuk memperketat pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Mengutip data RTI, IHSG anjlok 1,9 persen atau 116 poin ke posisi 6.020. Indeks saham LQ45 merosot 2,72 persen ke posisi 934,33. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

331 saham melemah sehingga menekan IHSG. 161 saham diam di tempat dan 128 saham menguat. IHSG berada di rentang 6.166-6.003. Total volume perdagangan saham 14,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,1 triliun.

10 sektor saham kompak melemah. Sektor saham aneka industri memimpin pelemahan. Sektor saham aneka industri merosot 2,61 persen, sektor saham infrastruktur tergelincir 2,97 persen dan sektor saham tambang 3,13 persen.

Investor asing jual saham Rp 939,15 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah 13.863.

Saham-saham catatkan top gainers atau menguat tajam antara lain saham TGRA naik 28,21 persen ke posisi Rp 248 per saham, saham DCII mendaki 25 persen ke posisi Rp 525 per saham, dan saham APEX menguat 24,18 persen ke posisi 1.515 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah tajam antara lain saham  ZBRA turun 7 persen ke posisi Rp 93 per saham, saham BCAP merosot 7 persen ke posisi Rp 186 per saham, dan saham EMDE tergelincir 7 persen ke posisi Rp 186 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Penutupan IHSG Sesi I

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu bertahan di zona hijau hingga sesi pertama perdagangan saham Rabu, 6 Januari 2021.

Mengutip data RTI, IHSG melemah 48,96 poin atau 0,80 persen ke posisi 6.088,37. Indeks saham LQ45 susut 1,22 persen ke posisi 949,67. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Sebanyak 254 saham melemah sehingga menekan IHSG. 186 saham menguat dan 178 saham diam di tempat. IHSG berada di rentang 6.166-6.085.

Total volume perdagangan saham 13,1 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 9,8 triliun. Investor asing jual saham Rp 930,54 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 13.869.

Sebagian besar sektor saham merosot kecuali sektor saham pertanian naik 0,19 persen. Sektor saham barang konsumsi melemah 1,23 persen. Diikuti sektor saham infrastruktur tergelincir 1,19 persen dan sektor saham manufaktur merosot 0,97 persen.

Saham-saham yang masih catatkan top gainers atau menguat signifikan di tengah IHSG melemah antara lain saham TGRA naik 33,33 persen ke posisi Rp 260 per saham, saham TECH menguat 25 persen ke posisi Rp 1.525 per saham, dan saham DCII melonjak 25 persen ke posisi Rp 105 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham ZBRA turun 7 persen ke posisi Rp 93, saham EMDE merosot 7 persen ke posisi Rp 186 per saham, dan saham BEKS susut 6,98 persen ke posisi Rp 80 per saham.

Saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham PT Timah Tbk (TINS) Rp 27,7 miliar, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) senilai Rp 27,2 miliar, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 27,2 miliar.

Selain itu, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 25,8 miliar, saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) Rp 11,5 miliar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya