Liputan6.com, Jakarta Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku, tidak cemas saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menjadi orang pertama yang menerima suntikan vaksin covid-19.
Menurut dia, apa yang dilakukan Jokowi untuk menyampaikan masyarakat bahwa vaksin Covid-19 ini aman bagi masyarakat.
Advertisement
"Kami PDI Perjuangan menaruh apresiasi pada Pak Jokowi yang menjadi penerima pertama vaksin guna meyakinkan bahwa vaksin tersebut aman," kata Hasto dalam keterangannya, Rabu (6/1/2021).
Hasto menilai, sikap pemerintah terhadap program vaksinasi terbilang sigap dalam dalam eksekusinya. Terlebih, progam ini dipastikan gratis tanpa membebani ekonomi rakyat.
"Vaksin adalah suatu langkah yang tepat yang menunjukkan suatu dedikasi keputusan politik bagi kepentingan rakyat," nilai Hasto.
Hasto meyakini vaksin Covid-19 yang akan didistribusikan untuk rakyat, telah melalui tahapan uji klinis secara berjenjang dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
"Vaksinasi dilaksanakan dengan mendekatkan pada keselamatan rakyat. Ketika pandemi telah menyentuh sektor perekonomian, harus ada upaya secara menyeluruh dalam mengatasi itu," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jokowi Pertama Disuntik
Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan disuntik vaksin Covid-19 pada Rabu, 13 Januari 2021 mendatang. Proses penyuntikan perdana vaksin Covid-19 kepada Jokowi nantinya akan disiarkan secara langsung agar masyarakat percaya bahwa vaksin aman digunakan.
"Iya. Biar masyarakat bisa lihat langsung memberikan semangat bisa dilanjutkan ke daerah-daerah juga ikut. Minimal provinsi kota-kota besar juga ikut melanjutkan," jelas Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kepada wartawan, Selasa (5/1/2021).
Dia mengatakan vaksin Covid-19 yang akan disuntikkan kepada Jokowi adalah buatan Sinovac. Heru mengatakan mekanisme penyuntikan vaksin akan dibahas lebih lanjut pada Jumat, 8 Januari 2021.
"Jadi siapa saja mungkin ada perwakilan yang lain dan prosesnya kan enggak sembarang langkah-langkahnya. Hari Jumat kita bahas siapa saja, dari perwakilan masyarakat, (dari) TNI," ujar Heru.
Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito mengingatkan vaksin Covid-19 Sinovac yang sudah didistribusikan ke sejumlah daerah belum boleh disuntikkan. Sebab, masih belum mengantongi izin penggunaan darurat atau EUA.
"EUA masih berproses, tapi vaksin sudah diberikan izin khusus untuk didistribusikan karena membutuhkan waktu untuk sampai ke seluruh daerah target di Indonesia," ujar Penny kepada wartawan di Jakarta, Senin 4 Januari 2021.
Advertisement