Saham KAEF Merosot 4,2 Persen, Ini Kata Analis

Saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) merosot setelah bergerak perkasa pada Selasa, 5 Januari 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 06 Jan 2021, 14:45 WIB
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) bergerak di zona merah pada perdagangan Rabu, (6/1/2021). Pelemahan saham PT Kimia Farma Tbk setelah menguat tajam pada awal pekan ini.

Pada sesi kedua perdagangan saham pukul 14.20 WIB, saham KAEF melemah 4,2 persen ke posisi 4.930 per saham. Saham KAEF berada di level tertinggi 5.400 dan terendah 4.780 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 43.221 kali dengan nilai transaksi Rp 502,4 miliar.

Pelemahan saham KAEF di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang alami koreksi. IHSG melemah 1,1 persen ke posisi 6.066,39. IHSG bergerak di rentang 6.166-5.987.

Melihat hal tersebut, Analis PT Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama menuturkan, hampir seluruh saham saat ini mengalami koreksi. Hal ini tak terlepas dari dampak COVID-19.

"Semua saham lagi mengalami koreksi. Kalau saya pantau, secara umum ini dampak Covid-19. Kalau kita bicara lebih detail, market cenderung menanti bagaimana program vaksinasi yang akan dilakukan oleh otoritas," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Nafan menegaskan, vaksin yang akan dijalankan pemerintah menjadi momen paling ditunggu oleh masyarakat saat ini. Mengikuti itu, pasar juga akan terpengaruhi.

"Jadi mekanisme ini yang paling ditunggu-tunggu termasuk oleh pasar. Yang penting market menanti program vaksinasi massal. Tinggal kepastiannya saja lagi ditunggu-tunggu," ujar dia.

Apabila sentimen positif terjadi secara global dan domestik, saham diprediksi akan menguat.

"Yang jelas sentimen positif seperti dari global, maupun domestik berkembang, maka saham akan ikut mengalami penguatan. yang penting kita menanti sentimen positif, karena memang masyarakat sangat antusias," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


IHSG Merosot Saat Awal Sesi II Perdagangan Saham

Pengendara sepeda motor melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (10/10/2019). IHSG ditutup melemah 0,09 persen atau 5,52 poin ke level 6.023,64 dari penutupan perdagangan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung tersungkur saat pembukaan perdagangan saham sesi kedua, Rabu 6 Januari 2021. IHSG melemah seiring rencana pemerintah untuk memperketat pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Mengutip data RTI, IHSG anjlok 1,9 persen atau 116 poin ke posisi 6.020. Indeks saham LQ45 merosot 2,72 persen ke posisi 934,33. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

331 saham melemah sehingga menekan IHSG. 161 saham diam di tempat dan 128 saham menguat. IHSG berada di rentang 6.166-6.003. Total volume perdagangan saham 14,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,1 triliun.

10 sektor saham kompak melemah. Sektor saham aneka industri memimpin pelemahan. Sektor saham aneka industri merosot 2,61 persen, sektor saham infrastruktur tergelincir 2,97 persen dan sektor saham tambang 3,13 persen.

Investor asing jual saham Rp 939,15 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah 13.863.

Saham-saham catatkan top gainers atau menguat tajam antara lain saham TGRA naik 28,21 persen ke posisi Rp 248 per saham, saham DCII mendaki 25 persen ke posisi Rp 525 per saham, dan saham APEX menguat 24,18 persen ke posisi 1.515 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah tajam antara lain saham  ZBRA turun 7 persen ke posisi Rp 93 per saham, saham BCAP merosot 7 persen ke posisi Rp 186 per saham, dan saham EMDE tergelincir 7 persen ke posisi Rp 186 per saham.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya