Jangan Mudah Percaya, Ini Deretan Hoaks Vaksin Sinovac di Awal Tahun 2021

Hoaks vaksin covid-19 buatan China, Sinovac semakin gencar beredar di ruang digital Indonesia, khususnya jelang vaksinasi.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 06 Jan 2021, 19:00 WIB
Vaksin COVID-19 Sinovac Biotech Ltd ditampilkan dalam konferensi pers di Beijing, China, 24 September 2020. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac telah sampai di Indonesia, sementara 1,8 juta dosis lagi akan menyusul kemudian. (WANG ZHAO/AFP)

Liputan6.com, - Hoaks terkait vaksin covid-19 buatan China, Sinovac semakin gencar beredar di ruang digital Indonesia, khususnya jelang vaksinasi. Bahkan, pada awal tahun ini ada sederet hoaks soal vaksin Sinovac.

Setidaknya, Cek Fakta Liputan6.com menemukan tiga hoaks soal vaksin covid-19, Sinovac, yang beredar di awal tahun 2021, seperti berikut ini.

1. Untuk Kelinci Percobaan

Hoaks pertama disebutkan kalau vaksin Sinovac hanya untuk kelinci percobaan. Klaim ini muncul karena ada tulisan: 'Only for clinical trial' pada kemasan vaksin Sinovac yang beredar di ruang digital.

Klaim itu langsung ditepis oleh Corporate Secretary Bio Farma, Bambang Heriyanto. Dijelaskan kalau kemasan itu digunakan saat uji klinis.

"Kemasan vaksin Covid-19 untuk uji klinis akan berbeda dengan vaksin yang akan digunakan untuk program vaksinasi. Vaksin yang akan dipakai di program vaksinasi akan berbentuk vial single dose," ujar Bambang, Minggu (3/1/2021).

2. Mengandung Sel Vero

Klaim selanjutnya disebutkan kalau vaksin Sinovac mengandung sel vero yang berada di kera hijau yang terdapat di Afrika. Karena mengandung sel vero, ada klaim yang menyebut vaksin ini tidak halal.

"Vaksin Sinovac tidak mengandung vero cell atau sel vero. Sel vero hanya digunakan sebagai media kultur untuk proses perbanyakan virus sebagai bahan baku vaksin. Kalau tidak ada media kultur tentu virusnya akan mati dan tidak bisa untuk bahan baku vaksin," ujar Bambang.

"Sel vero tidak akan ikut sampai proses akhir pembuatan vaksin. Jadi produk akhir vaksin tidak mengandung sel vero tersebut," katanya menambahkan.

3. Mengandung Pengawet seperti Boraks

Segelintir netizen juga menyebut vaksin Sinovac mengandung bahan pengawet seperti boraks. Namun, Bambang menepis klaim ini.

"Vaksin ini juga tidak menggunakan pengawet dalam proses produksinya. Sehingga tidak ada itu boraks, formalin atau merkuri."

Ia juga menegaskan vaksin yang akan diberikan pada masyarakat telah melalui tahapan pengembangan dan melewati serangkaian uji yang ketat sehingga terjamin keamanan, kualitas, dan efektivitas vaksin covid-19 ini di bawah pengawasan BPOM dan memenuhi standar internasional.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya