Liputan6.com, Jakarta - CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin memastikan sampai saat ini belum ada rencana untuk melakukan merger. Mengingat saat ini perusahaan masih yakin dengan strategi yang telah disusun untuk mencapai kesuksesan bisnis.
"Kalau saya sih lihatnya simpel. Kita di Bukalapak lapak punya tujuan, punya misi, punya business plan. Dan kita pertama selalu berusaha untuk menjalankan misi yang ada," ujar dia dalam acara Temu Virtual Editor: Berkembang Bersama Bukalapak di 2021, Rabu (6/1/2021).
Advertisement
Bukalapak sampai sekarang juga masih memegang teguh prinsip untuk meraih kesuksesan dengan hasil jerih payah sendiri. Alhasil perusahaan lebih memilih untuk memaksimalkan kemampuan yang ada saat ini untuk bisa lebih mandiri.
"Filsofi kita sebenarnya fokus untuk menjalankan Bukalapak secara stand alone seperti dulu. Sehingga kita pertama selalu berusaha untuk menjalankan misi berusaha biar bisa berdikari," terangnya.
Kendati demikian, Bos Bukalapak menyebut, tdka menutup kemungkinan untuk melakukan merger di kemudian hari. Dengan catatan harus ada kecocokan bisnis terkait tujuan yang hendak di capai.
"Mengenai konsolidasi atau merger ya itu kaya ketemu jodoh ya. Kalau misalnya ketemu yang cocok. Misalkan ada ini goals yang sama sih," ucap dia mengakhiri.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan berikut ini:
Microsoft Umumkan Kerja Sama Strategis dengan Bukalapak
Sebelumnya, Microsoft dan Bukalapak baru saja menyepakati kemitraan strategis antar dua perusahaan. Sebagai langkah awal dalam kemitraaan ini, Bukalapak akan mengadopsi Microsoft Azure dan Microsoft akan melakukan investasi di e-commerce tersebut.
“Kemitraan ini menandakan kolaborasi mendalam dengan Microsoft dalam serangkaian proyek teknologi, yang akan mengubah solusi perdagangan berbasis teknologi serta solusi dan operasi di Indonesia," tutur CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin dalam keterangan resmi.
Melalui kerja sama ini, kedua perusahaan juga akan berkolaborasi untuk sejumlah inisiatif. Salah satunya adalah membangun infrastruktur yang tangguh, dengan adopsi Microsoft Azure oleh Bukalapak untuk mendukung lebih dari enam juta pedagang online, enam juta pedagang offline, dan 100 juta pelanggan.
Selain itu, baik Microsoft dan Bukalapak akan mencari peluang untuk membantu menjadikan dunia digital relevan bagi setiap individu. Terakhir, ada pelatihan keterampilan digital untuk karyawan Bukalapak dan pelapak.
"Bukalapak dan layanannya memiliki dampak nyata jangka panjang bagi masyarakat Indonesia, dan pola pikir inovasi mereka di pasar yang berubah cepat akan menciptakan peluang baru bagi pelapak, bisnis, dan konsumen," tutur Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Haris Izmee.
Lewat kerja sama ini, menurut Haris, pelapak dan konsumen Bukalapak akan mendapatkan pengalaman jual beli yang lebih efisien dan andal. "Yang pada akhirnya, menciptakan ketahanan bisnis dan membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia," ujar Haris.
Baca Juga
Advertisement