Liputan6.com, Jakarta - Co-founder dan Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca, mengatakan bahwa merger Gojek dan Tokopedia sangat mungkin terjadi. East Ventures merupakan perusahaan modal ventura sekaligus salah satu investor Tokopedia.
"Bisa sangat mungkin terjadi, karena sama-sama daari Indonesia dan sudah saling kenal," kata Willson kepada Liputan6.com, Rabu (6/1/2020).
Advertisement
Menurut Willson, gabungan kedua entitas akan menjadi super-app terbesar di Asia Tenggara. Lebih banyak solusi layanan akan bisa dihadirkan.
Willson pun berharap merger Gojek dan Tokopedia juga akan menguntungkan bagi konsumen.
"End to end, dari ride, food, ecommerce, logistic, financial services, dan tidak terjadi monopoli karena setiap segmen ada kompetitornya. Mudah-mudahan menguntungkan konsumen," jelas Willson.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Merger Gojek dan Tokopedia Diprediksi Bernilai Rp 250 Triliun
Dikutip dari Bloomberg, hasil penggabungan Gojek dan Tokopedia akan melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di pasar Amerika Serikat dan Indonesia.
Menurut sumber Bloomberg, kedua perusahaan telah menandatangani lembar persyaratan terperinci untuk melakukan uji tuntas bisnis masing-masing (due diligence). Keduanya melihat potensi sinergi dan ingin menyelesaikan kesepakatan secepat mungkin dalam beberapa bulan mendatang.
Penggabungan entitas ini akan menciptakan kekuatan besar dengan valuasi sekira USD 18 miliar atau berkisar Rp 250 triliun. Gojek dan Tokopedia masing-masing akan memegang USD 10,5 miliar dan USD 7,5 miliar.
"Ini berpotensi menjadi kesepakatan blockbuster. Kesepakatan ini akan berdampak besar di luar kedua perusahaan, dan memiliki efek yang bahkan belum diketahui semuanya saat ini," kata Usman Akhtar dari perusahaan konsultan manajemen Bain & Co.
Advertisement