Kim Jong-un Bikin Rencana Ekonomi-Politik Baru di Kongres Partai Berkuasa Korut?

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un membuka Kongres langka dari Partai Pekerja yang berkuasa di tengah pandem Virus Corona COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jan 2021, 09:03 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un menghadiri pertemuan politbiro Partai Buruh di Pyongyang, Selasa (25/8/2020). Kim Jong-un muncul usai dirinya dirumorkan dalam kondisi koma dan menyerahkan sebagian kekuasaannya ke sang adik, Kim Yo Jong. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Kongres langka dari Partai Pekerja yang berkuasa dibuka oleh Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada Selasa (5/1/2021).

Media pemerintah melaporkan, kongres itu diperkirakan akan menetapkan rencana ekonomi dan politik baru, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (7/1/2021).

Kongres tersebut adalah pertemuan pertama dalam lima tahun, yang kali ini merupakan pertemuan kedelapan dalam sejarah Korea Utara, dan diadakan beberapa minggu sebelum Presiden terpilih Amerika Joe Biden menjabat.

Hubungan dengan Amerika Serikat telah menemui jalan buntu sejak pembicaraan antara Presiden Donald Trump dan Kim terhenti hampir dua tahun lalu.

Korea Utara juga berada di bawah tekanan finansial yang meningkat, karena pandemi Virus Corona COVID-19 dan banjir musim panas membuat ekonominya yang lesu semakin tertekan.

Saksikan Video Berikut Ini:


Kongres ke-8

Ekspresi Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat memantau latihan militer Korea Utara di lokasi yang dirahasiakan pada hari Senin (2/3/2020). Latihan militer digelar ketika perundingan nuklir dengan Amerika Serikat terhenti. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Kongres ke-8 Partai Pekerja Korea (WPK) dibuka di Pyongyang kata Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

"Pemimpin Tertinggi meninjau kesuksesan gemilang yang dicapai oleh partai dan rakyat kita selama periode yang dievaluasi," lanjutnya.

"Dia juga menganalisis kesalahan yang terwujud dalam upaya penerapan strategi 5 tahun," tambah KCNA.

Korea Utara menderita karena salah urus ekonomi yang kronis dan rencana sebelumnya diam-diam dibatalkan awal tahun ini, dan pertemuan partai pada Agustus menyimpulkan bahwa "tujuan untuk meningkatkan ekonomi nasional telah tertunda secara serius."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya