Warkuatno (41) bersama anak sulungnya, Bunga (9) berjalan kaki di pinggir Jalan Raya Fatmawati, Cilandak, Jakarta, Rabu (6/1/2021). Pandemi Covid-19 benar-benar memukulnya. Warkuatno harus memutar otak demi bisa bertahan hidup usai kehilangan pekerjaannya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Warkuatno (41) bersama anak sulungnya, Bunga (9) berjalan kaki di pinggir Jalan Raya Fatmawati, Jakarta, Rabu (6/1/2021). Mantan sopir Metromini 75 ini menjadi badut keliling sejak bulan Maret lalu, tak lama setelah kasus corona COVID-19 terdeteksi di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Warkuatno (41) bersama anak sulungnya, Bunga (9) berjalan kaki di pinggir Jalan Raya Fatmawati, Cilandak, Jakarta, Rabu (6/1/2021). Pandemi Covid-19 benar-benar memukulnya. Warkuatno harus memutar otak demi bisa bertahan hidup usai kehilangan pekerjaannya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Warkuatno (41) bersama anak sulungnya, Bunga (9) berjalan kaki di pinggir Jalan Raya Fatmawati, Jakarta, Rabu (6/1/2021). Mantan sopir Metromini 75 ini menjadi badut keliling sejak bulan Maret lalu, tak lama setelah kasus corona COVID-19 terdeteksi di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Warkuatno (41) bersama anak sulungnya, Bunga (9) berjalan kaki di pinggir Jalan Raya Fatmawati, Cilandak, Jakarta, Rabu (6/1/2021). Pandemi Covid-19 benar-benar memukulnya. Warkuatno harus memutar otak demi bisa bertahan hidup usai kehilangan pekerjaannya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Warkuatno (41) bersama anak sulungnya, Bunga (9) berjalan kaki di pinggir Jalan Raya Fatmawati, Jakarta, Rabu (6/1/2021). Mantan sopir Metromini 75 ini menjadi badut keliling sejak bulan Maret lalu, tak lama setelah kasus corona COVID-19 terdeteksi di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Warkuatno (41) bersama anak sulungnya, Bunga (9) berjalan kaki di pinggir Jalan Raya Fatmawati, Cilandak, Jakarta, Rabu (6/1/2021). Pandemi Covid-19 benar-benar memukulnya. Warkuatno harus memutar otak demi bisa bertahan hidup usai kehilangan pekerjaannya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)