Liputan6.com, Washington D.C - Kericuhan di Gedung Capitol Hill AS akibat massa pendukung Donald Trump merangsek masuk menelan korban jiwa. Seorang wanita yang ditembak di dalam Capitol dinyatakan meninggal, polisi DC mengkonfirmasi.
"Wanita yang ditembak di dalam Gedung Capitol Hill selama kerusuhan Rabu 6 Januari 2021 sore dinyatakan meninggal di sebuah rumah sakit," ujar juru bicara Departemen Kepolisian Metropolitan mengkonfirmasi kepada CNN yang dikutip Kamis (7/1/2021).
Advertisement
"Ya, wanita dewasa yang ditembak di dalam Capitol Hill dinyatakan meninggal di area rumah sakit," kata juru bicara Dustin Sternbeck dari Metropolitan Police Department/MPD (Departemen Kepolisian Metropolitan).
Sternbeck berkata, "rincian tambahan akan diberikan karena ini tetap merupakan investigasi MPD aktif."
Sementara itu, seorang pria juga dilaporkan dalam kondisi kritis setelah jatuh dari perancah di Capitol Hill. Lelaki yang diidentifikasi berusia 24 tahun yang sedang memanjat perancah di depan barat gedung tersebut saat terjatuh lebih dari 30 kaki atau sekitar sembilan meter.
Dia dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis, menurut sebuah sumber.
Polisi Pun Jadi Korban
Sejumlah polisi DC pun jadi korban, mereka dibawa ke rumah sakit setelah terkena semprotan merica.
Setidaknya satu petugas terkena semprotan merica dan dibawa ke rumah sakit, menurut Douglas Buchanan, kepala komunikasi untuk Layanan Medis Darurat dan Kebakaran DC.
Buchanan juga mengatakan lainnya telah dirawat dan dibawa ke rumah sakit sepanjang hari - mulai dari serangan jantung hingga seseorang yang menderita beberapa patah tulang setelah jatuh dari perancah di ujung barat.
Sejauh ini polisi Capitol menahan sekitar 20 orang perusuh.
Sekitar 20 orang terlihat diikat tangannya dan di tempatkan pada bagian belakang van Kepolisian Capitol setelah keluar dari Gedung Kantor Senat Russell.
Orang-orang itu terlihat ditempatkan di belakang van Polisi Capitol di Delaware Avenue dekat Constitution Avenue tak lama setelah pukul 17.30 waktu setempat.
Status Darurat Akibat Kericuhan Capitol Hill hingga Temuan Bom Pipa
Gubernur Virginia kemudian mengumumkan keadaan darurat sebagai tanggapan atas kerusuhan di Gedung Capitol Hill AS.
Gubernur Virginia Ralph Northam mengatakan dia mengeluarkan status keadaan darurat serta menetapkan jam malam mulai pukul 06.00 sore waktu setempat. Untuk daerah Arlington dan Alexandria yang berbatasan dengan Washington, DC.
Sebelumnya, setidaknya dua alat peledak ditemukan di Capitol Hill. Kendati demikian telah diamankan oleh penegak hukum.
"Setidaknya dua bom pipa yang dicurigai telah diamankan oleh penegak hukum - satu di gedung yang menampung kantor Komite Nasional Republik dan satu di kompleks Capitol AS, seorang pejabat penegak hukum federal mengatakan kepada CNN.
Pejabat itu mengatakan ini adalah alat peledak sungguhan dan mereka diledakkan agar aman.
Saksikan Juga Video Ini:
Surat Suara Electoral College Berhasil Diamankan
Meski jam malam telah diterapkan, sejumlah perusuh terpantau masih tetap berada di luar Capitol.
Jam malam di seluruh kota untuk District of Columbia dimulai pada pukul 06.00 sore dan akan berlanjut hingga pukul 06.00 pagi besok.
Wali Kota Muriel Bowser mengumumkan jam malam setelah perusuh Pro-Trump menyerbu Capitol Hill AS, tempat anggota Kongres bertemu untuk mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.
Selama jam malam, menurut sebuah pernyataan, "tidak seorang pun, selain orang yang ditunjuk oleh Wali kota, boleh berjalan, bersepeda, berlari, berkeliaran, berdiri, atau mengendarai mobil atau moda transportasi lain di jalan, gang, taman, atau tempat umum lainnya di dalam Distrik. "
Jam malam tidak berlaku untuk pekerja sektor penting, termasuk orang yang bekerja di media dengan kredensial yang dikeluarkan oleh outlet mereka.
Desakan Merampungkan Verifikasi Pemilu AS Segera
Sementara itu, para pemimpin Kongres mendesak agar verifikasi pemilu AS segera dirampungkan pada Rabu 6 Januari malam. Demikian menurut kabra dari sejumlah sumber kepada CNN.
Dan ketika para senator menunggu untuk kembali ke lantai Senat dan melanjutkan proses sertifikasi, beberapa senator menggunakan waktu untuk mendorong dan membujuk senator Partai Republik yang berencana untuk menolak negara bagian seperti Georgia dan Pennsylvania untuk mundur, setelah mereka menyelesaikan perdebatan tentang hasil pemilihan di Arizona. Demikian menurut dua sumber senat yang mengetahui percakapan tersebut mengatakan kepada CNN.
Tidak jelas apakah upaya tersebut akan berhasil. Ini akan membutuhkan Senator Republik Josh Hawley, misalnya, untuk mundur secara terbuka.
Surat Suara Electoral College Berhasil Diselamatkan
Anggota parlemen mengatakan staf berhasil menyelamatkan surat suara Electoral College sebelum perusuh merangsek masuk ke lantai Senat.
Senator Jeff Merkley mengunggah foto surat suara pemilihan di lantai Senat. Merkley mencatat bahwa staf Senat "menyelamatkan" surat suara sebelum para perusuh memasuki lantai Senat.
Dia berspekulasi, "jika staf kami yang cakap tidak menyelamatkan mereka (surat suara Electoral College), mereka akan dibakar oleh massa."
Advertisement