Liputan6.com, Gorontalo - Gempa dengan kekuatan Magnitudo 6,4 mengguncang wilayah Gorontalo dan sekitarnya pada pukul 04.59 Wita dini hari. Gempa yang berdurasi kurang lebih sekitar 8 detik itu sempat membuat warga Gorontalo panik bukan kepalang.
Seperti yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa terjadi di laut dengan jarak 71 kilometer Barat Daya Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Sementara pusat gempa berada pada kedalaman 131 kilometer di bawah laut.
Baca Juga
Advertisement
Meski gempa bumi ini terjadi di kedalaman laut dengan kekuatan Magnitudo 6,4, BMKG merilis bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Warga diminta untuk tetap tenang dan jangan percaya dengan informasi akan adanya tsunami.
"Yang terjadi hanyalah gempa bumi menengah akibat subduksi lempengan Teluk Tomini, Laut Sulawesi," kata Bambang Setiyo Prayitno, Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG.
Tidak hanya di Gorontalo, gempa ini pula turut dirasakan oleh beberapa daerah tetangga yang berada di Pulau Sulawesi seperti Morowali, Luwuk, Bolsel, Manado, Tidore, dan Ternate.
"Ada beberapa daerah yang juga merasakan tapi guncangan tidak terlalu kuat, hanya di Gorontalo yang begitu terasa," ujarnya.
Salah seorang warga Kabupaten Bone Bolango Yusni Mahmud mengaku, keluarganya dibuat panik dengan adanya gempa bumi tersebut. Kala itu mereka tengah tertidur pulas, tiba-tiba terdengar suara gemuruh disertai guncangan yang begitu dahsyat.
"Setelah terdengar gemuruh saya langsung bangun, kala itu yang saya lakukan membangunkan anak-anak yang berada di kamar sebelah," kata Yusni.
"Saya mengira gempa tersebut akan berlangsung lama. Sebab saat itu guncangan itu sempat terjadi beberapa detik dan kami sekeluarga langsung berhamburan keluar rumah," ia menandaskan.
Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo hingga saat ini belum menerima laporan adanya dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.