Liputan6.com, Jakarta - Bulan Januari ini, tepatnya tanggal 10 Januari, PDI Perjuangan memasuki usia yang ke-48. PDI Perjuangan, yang semula bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI) berdiri pada 10 Januari 1973, yang merupakan fusi dari lima partai.
Sabam Sirait, deklarator dan pendiri PDI tahun 1973, merasa bangga dan bahagia partai yang didirikan bersama sembilan deklarator lainnya itu masih eksis. Bahkan saat ini, PDI, yang sudah bernama PDI Perjuangan sejak tahun 1998, menjadi partai terbesar dengan 128 anggota DPR, jauh dibandingkan dengan partai lain yang perolehan kursinya di bawah 100 angota.
Advertisement
"Bukan berarti kita lalai. Sebaliknya kita harus semakin kerja keras. Sebab bekerja untuk partai adalah bekerja untuk Indonesia. Kita harus kerja keras untuk membangun Indonesia mengejar ketertinggalan dari negara lain," kata Sabam, saat dihubungi Kamis (7/1/2021) pagi.
Penerima Bintang Mahaputera Utama dari negara ini mengatakan bahwa masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dilakukan oleh kader-kader partai, yang juga diharapkan menjadi para negarawan. Misalnya mempersiapkan Indonesia untuk 20 tahun ke depan agar bisa bersaing di Asia Tenggara dan Asia pada umumnya.
"Kita akan menghadapi banyak tantangan. Di 10 tahun ke depan, bagaimana agar tidak selalu tertinggal dari Malaysia, Singapura, dan Vietnam. Untuk 20 tahun ke depan, bagaimana agar bisa bersaing dengan Korea Selatan dan Jepang," ujar Sabam, dengan penuh keyakinan.
Anggota DPD RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta ini mengatakan bahwa kondisi Indonesia saat ini tidak mudah, lebih-lebih juga sebagaimana negara lain yang diterjang pandemi Covid-19. Di saat yang sama adalah tantangan untuk harus menjaga kekayaan nasional dan menjaga kekayaan laut nasional.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Memperkuat Penegakan Hukum
Sabam juga mendorong PDI Perjuangan terus memperkuat proses penegakan hukum di Indonesia, termasuk dalam memberantas para koruptor. Apalagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berdiri saat Ketua Umum PDI perjuangan Megawati Soekarnoputi menjadi Presiden RI.
"Cita-cita kemerdekaan adalah kesejahteraan rakyat," demikian Sabam.
Advertisement