135 Ribu Jaringan Gas Rumah Tangga Terpasang di 2020

Program sambungan jaringan gas rumah tangga ini dinilai lebih praktis, bersih dan aman dibandingkan dengan penggunaan tabung LPG 3 kilogram.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jan 2021, 17:43 WIB
embangunan pipa gas bumi Muara Karang- Muara Bekasi ibertujuan meningkatkan pemanfaatan atau penggunaan gas bumi nasional,

Liputan6.com, Jakarta 135.286 jarigan gas kota (jargas) terbangun sepanjang 2020. Adapun total sampai 2020, sudah ada 673 ribu sambungan gas rumah tangga.

Pembangunan infrastruktur jaringan gas tersebut dilakukan di 23 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.  "Tahun 2020 ada 135 ribu sambungan gas rumah tangga," kata Menteri ESDM, Arifin T, Jakarta, Kamis (7/1/2021).

Program sambungan gas rumah tangga ini dinilai lebih praktis, bersih dan aman dibandingkan dengan penggunaan tabung LPG 3 kilogram.

Arifin mengatakan pada tahun 2021 ditargetkan akan ada 120.776 sambungan gas ke rumah tangga. Sehingga pada akhir tahun nanti akan ada 794 ribu sambungan rumah jaringan gas.

Sementara itu, realisasi lifting minyak dan gas bumi tahun 2020 sebesar 1.682 mboepd atau 99,1 persen dari yang ditargetkan yaitu 1.697 mboepd.

"Lifting migas tahun 2020 mencapai 1.682 mboepd atau 99,1 persen dari yang ditargetkan," kata Arifin.

Capain ini terdiri dari lifting minyak bumi sebesar 705 mbopd dari target 707 mbopd. Sedangkan lifting gas sebesar 992 mboepd dari target 975 mboepd. Arifin menargetkan tahun 2021 lifting minyak bumi dan gas sebesar 1.712 mboepd.


Proyek Pipa Gas Bumi Dukung Kembangkan Ekonomi Khusus di Batang

Petugas membersihkan area dekat instalasi jaringan gas PGN di Rusunawa Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Pada tahun 2020, Kementerian ESDM melalui PGN menargetkan 266.070 rumah tangga dan industri kecil di 49 kabupaten/kota tersambung jaringan gas bumi. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

BPH Migas bersama Kementerian ESDM sepakat memberikan peluang pada pemenang lelang kedua, PT. Bakrie & Brothers Tbk. (PT. BNBR) atas proyek Pembangunan Proyek Pipa Transmisi Cirebon Semarang (Cisem). Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa mengatakan bahwa proyek ibi menjadi Program Strategis Nasional (PSN).

Dengan adanya proyek ini diharapkan dapat mendukung peningkatan pemanfataan gas bumi domestik, sejalan dengan rencana Pemerintah menghentikan ekspor gas ke Singapura dan rencana penurunan harga gas untuk industri menjadi sebesar US$ 6 per mmbtu. Hal itu sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi.

Lebih jauh BPH Migas mendorong agar tercipta demand di sepanjang kawasan yang dilalui pipa transmisi Cirebon-Semarang baik untuk kepentingan industri maupun untuk kebutuhan rumah tangga dan pelanggan kecil melalui pembanguanan jaringan gas.

Tak hanya itu saja, Ifan, sapaan akrab M Fanshurullah Asa menambahkan bahwa proyek pipa gas bumi juga sangat diperlukan, untuk mendukung upaya Presiden Jokowi yang ingin mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batang, setelah peletakan batu pertama pada 30 Juni 2020.

Guna meningkatkan demand, apabila dimungkinkan juga dibangun pabrik pupuk yang akan meningkatkan serapan gas sebesar 100 MMSCFD, seperti usulan saat audiensi dengan anggota Wantimpres Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya akhir September lalu.

Anggota Wantimpres Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya sangat mendukung apabila di Jawa Tengah dapat dibangun pabrik pupuk. Hal ini akan berdampak terhadap ketersediaan pupuk di Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan perkebunan dan pertanian tanpa menunggu produk dari wilayah lain.

Peran serta Pemerintah dan partisipasi masyarakat/badan usaha sangat diperlukan dalam pembangunan nasional agar dapat berjalan selaras sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPMN) sehingga strategi pembangunan yang menyeluruh termasuk arah kebijakan, kerangka regulasi dan kerangka pendanaan dapat berjalan sesuai sasaran pembangunan.

Untuk diketahui minat atas proyek Cisem disampaikan PT. BNBR secara tertulis, berdasarkan surat Direksi BNBR tanggal 13 November 2020. PT. BNBR juga meminta agar diproses sesuai ketentuan yang berlaku dengan tetap mempertimbangkan kondisi terkini yang mendukung keekonomian dan kelayakan proyek pipa cisem. Kemudian BPH Migas bersama PT. BNBR menindaklanjuti dengan

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya