Doni Monardo Ajak Masyarakat Batasi Kegiatan agar RS Tak Penuh Pasien COVID-19

Agar rumah sakit tak penuh pasien COVID-19, Doni Monardo ajak masyarakat batasi kegiatan di luar rumah.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 08 Jan 2021, 10:00 WIB
Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo apresiasi Kodam III/Siliwangi yang izinkan penggunaan fasilitas milik TNI rawat pasien COVID-19 di Markas Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Bandung, Senin (28/12/2020). (Badan Nasional Penanggulangan Bencanana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Upaya agar rumah sakit tak penuh pasien COVID-19, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengajak masyarakat untuk membatasi kegiatan di luar rumah. Upaya ini mengurangi penularan virus Corona, yang bisa mengakibatkan seseorang yang rentan tertular COVID-19 dan dirawat di rumah sakit.

"Kita harus terus berupaya agar rumah sakit tidak penuh (dengan pasien COVID-19), bahkan tidak boleh penuh," ucap Doni di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta pada Kamis, 7 Januari 2021.

"Kalau penuh akan berdampak pada rasa khawatir terhadap masyarakat. Langkah jitu yang paling tepat adalah kita berusaha untuk membatasi kegiatan di luar rumah."

Doni juga mengajak tokoh agama dan masyarakat tidak menciptakan kerumunan massa. Kegiatan yang menimbulkan kerumunan dan mengundang banyak orang, seperti penyelenggaraan pernikahan besar-besaran harus ditunda dan dihindari.

"Saya mengajak kepada semua pihak, terutama para tokoh-tokoh masyarakat yang masih melakukan berbagai aktivitas dengan mengumpulkan massa, terutama tokoh-tokoh agama. Saya mohon dengan segala rasa hormat untuk sementara waktu, kegiatan-kegiatan seperti ini dibatasi dulu," pintanya.

"Kita tentu tidak ingin terdampak penularan virus Corona, yang bisa menularkan kepada orang-orang terdekat di sekitar."

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Terhindar dari COVID-19 dan Selamatkan Fasilitas Kesehatan

Suasana resepsi pernikahan secara "drive thru" di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2020). Resepsi pernikahan secara drive thru menjadi alternatif pesta pernikahan guna mencegah penyebaran wabah COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Belajar dari pengalaman 2020 pada peristiwa acara keagamaan yang berlangsung di Gowa, Sulawesi Selatan. Dampak dari kegiatan tersebut, terjadi peningkatan kasus COVID-19. Banyak orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 sepulang dari kegiatan keagamaan di Gowa.

"Kita ingat pada bulan Maret tahun lalu. Di Gowa ada kegiatan keagamaan, hampir semua orang yang hadir  terpapar COVID-19. Kita menghindari dan mencegah, jangan lagi ada kegiatan yang mengumpulkan massa," jelas Doni.

"Kegiatan seperti halnya pernikahan ya untuk sementara ditunda. Kalau mau mengundang orang ya silakan diundang sesuai dengan kapasitas yang ada. Acara pertemuan juga tolong dibatasi, jangan berlebihan, sehingga semuanya bisa terhindar dari ancaman COVID-19."

Lebih lanjut, Doni menekankan, upaya membatasi kegiatan sekaligus menyelamatkan fasilitas kesehatan dari penuhnya pasien COVID-19. Agar tenaga kesehatan juga tidak makin berat menangani pasien.

"Sekali lagi, mari kita selamatkan fasilitas kesehatan. Jangan sampai dokter terbatas jumlah, sehingga berdampak risiko angka kematian tenaga kesehatan yang gugur bertambah," ajaknya.

"Mari kita bekerja sama sama-sama meningkatkan disiplin. Mengajak semua pihak, diri sendiri, orang sekitar, keluarga, dan siapa saja yang kita temui untuk patuh protokol kesehatan."


Infografis 6 Tips Isolasi Mandiri di Rumah

Infografis 6 Tips Isolasi Mandiri di Rumah. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya