Kinerja BTN Diprediksi Tetap Moncer di 2021

Kinerja positif PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) diproyeksikan terus berlanjut pada 2021.

oleh Athika Rahma diperbarui 07 Jan 2021, 21:18 WIB
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meluncurkan Plaza KPR dan KPR Hotline di Jakarta, Selasa (12/12). contact center yang dibuka untuk memberikan segala informasi mengenai produk KPR baik subsidi maupun non-subsidi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kinerja positif PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) atau Bank BTN diproyeksikan terus berlanjut pada 2021. Harga saham perseroan pun ikut diprediksi terus menguat sejalan dengan perbaikan kinerja tersebut.

Henan Putihrai Sekuritas dalam risetnya menuliskan indeks LQ45 bakal naik ke level 1050. Adapun, saham yang juga direkomendasikan dengan spekulasi beli yakni BBTN.

Buy on Break BBTN ketika bisa tembus ke atas MA10/1850, dengan harapan menyentuh kembali level previous high 2000,” tulis Tim Analis HP Sekuritas yang dikutip Kamis (7/1/2021).

Sejalan dengan Tim Analis HP Sekuritas, Equity Analyst OCBC Sekuritas Isfhan Helmy mengatakan kenaikan laba bersih BBTN pada kuartal III/2020 mencapai 40 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Kenaikan tersebut salah satunya disumbang oleh efisiensi dan digitalisasi yang berhasil digelar bank spesialis pembiayaan perumahan tersebut.

Isfhan melanjutkan saat ini harga saham BBTN berada di bawah rata-rata sehingga masih berpeluang naik. “Berdasarkan data, kami sematkan buy rating untuk BBTN,” tulis Isfhan.

Sementara itu, Plt Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pihaknya optimistis akan mencatatkan laba di kisaran Rp 1,4 triliun hingga Rp 1,5 triliun untuk tahun buku 2020.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Target Untung Rp 2,8 Triliun

Likuiditas Bank BTN dinilai aman meski pandemi Covid-19 belum juga reda (dok: BTN)

Adapun, untuk tahun 2021, Nixon optimistis mematok target laba pada kisaran Rp 2,5 triliun hingga Rp 2,8 triliun. “Target tersebut akan dicapai dengan strategi pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) di level 7-9 persen,” tutur Nixon.

Di masa pandemi ini, Nixon mengungkapkan pihaknya terus menggelar berbagai perbaikan kebijakan termasuk policy risk. Selain itu, perseroan juga meningkatkan kepuasan nasabah serta melakukan upgrading digital infrastructure untuk produk DPK hingga Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

“Dukungan kuat dari pemerintah pun akan kami optimalkan dengan baik sehingga dapat bermanfaat bagi nasabah kami dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” terang Nixon.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya