Sektor Tambang Melejit, Bagaimana Rekomendasi Sahamnya?

Sektor tambang memimpin penguatan sehingga mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona hijau pada Kamis, 7 Juni 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Jan 2021, 08:00 WIB
Layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Seiring berjalannya perdangan, penguatan IHSG terus bertambah tebal hingga nyaris mencapai 1,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sektor saham tambang memimpin penguatan pada perdagangan Kamis, 7 Januari 2021. Sektor saham tambang naik 5,61 persen.

Sejumlah saham tambang bahkan masuk top gainer atau naik signifikan. Saham itu antara lain PT Aneka Tambang Tbk naik 17,12 persen ke posisi Rp 2.600 per saham,  saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menguat 13,36 oersen ke posisi Rp 6.575 per saham, saham PT Timah Tbk (TINS) naik 13,08 persen ke posisi Rp 1.815.

Founder Emtrade & Ellen May Institute, Ellen May menyebutkan ada buy back atau aksi beli saham yang cukup besar dari sektor pertambangan. Hal ini mendorong kenaikan harga saham tambang. Salah satunya, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) yang mulai naik 5,2 persen pada 2.820.

"Kemudian selain itu ada saham Adaro (ADRO) ini juga sudah mulai menghijau (1.405). Saham Harum (HRUM) juga sudah menguat hari ini (3.550). Jadi kayaknya ada buy back di sini,” beber Ellen, ditulis Jumat, (8/1/2021).

Ellen menambahkan, daya tarik dari sektor pertambangan ini tertuju pada metal atau logam (mining). Ditopang isu yang sedang hangat terkait mobil listrik dan rencana pembangunan pabrik baterai di Indonesia.

"Tapi kalau menurut saya saham-saham metal ini sudah sangat overbought dalam jangka pendek, sudah sangat rawan buat di-taking. Malah sebaliknya, saham-saham batu bara yang ada sedang berada di support ini mulai ada upside lagi. ini risikonya rendah karena sudah turun lumayan selama 2-3 minggu ini,” kata Ellen.

Ellen memperkirakan saham batu bara ini mengalami kenaikan. Namun, para trader harus juga sudah siap untuk taking profit atau aksi ambil untung. Sebab menurut dia, ada kemungkinan kenaikan tersebut hingga Januari, sebelum akan kembali terkoreksi.

"Dalam jangka pendek dia masih akan naik, untuk timah sendiri hari ini juga baru breakout. perkiraan saya dia akan naik 1-2 hari lagi. Tapi (dalam) 1-2 hari lagi harus bener-bener siap profit taking untuk trader. Karena saya melihat ini akan ada koreksi bulan Januari ini upside terakhir, dan bisa terkoreksi setelah itu,” ujar Ellen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Rekomendasi

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain itu, Ellen juga mencermati pergerakan harga saham PT Timah Tbk (TINS). Ellen menilai, bisa ambil untung jangka pendek untuk saham TINS.

“TINS hari ini (Kamis, 7 Januari 2021) breakout dari level 1.665, volumenya cukup bagus. Resistance jangka pendek ada di level 2.000 di mana tadi sudah hampir tercapai dan bisa diperhatikan untuk profit taking jangka pendek,” tutur Ellen.

Sementara Antam (ANTM), untuk level aksi ambil untung sekitar 3.000. Ellen merekomendasikan investor untuk melakukan hold. Sebab. mempertimbangkan volatilitas market yang sangat tinggi akhir-akhir ini, pembelian baru menjadi sangat riskan. Kemudian untuk INCO, level profit taking berada pada kisaran 7.500. 

Ellen merekomendasikan pembelian saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada level 2.770 sampai 2.820.

"Jadi PTBA hari ini mampu di supportnya di level 2660. Kemudian besok dia menghadapi resistance MA20 (Moving Average-20) di angka 2860. Perkiraan saya PTBA dalam waktu 2 sampai 3 hari ini bisa sampai ke 3.000,” ujar dia seperti dikutip dari IDX Channel, Kamis, 7 Januari 2021.

Seperti PTBA, Ellen merekomendasikan untuk juga membeli saham PT Indika Energy Tbk (INDY) pada perdagangan Jumat pekan ini. Alasannya, Ellen melihat INDY memiliki potensi technical rebound dengan supportnya pada level 1.600.

"Seperti PTBA ini sektor batu bara ada potensi technical rebound supportnya Indika Energy di level 1.600. Kemudian untuk resistensinya sekitar 1.835. Ini sama resistance MA-20 juga,” ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya