Liputan6.com, Jakarta - Menjadi salah satu perusahaan yang terimbas COVID-19, PT Astra International Tbk (ASII) mengaku harus memangkas separuh dana belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2020.
"Tapi sebagai gambaran, biasanya kami mengalokasikan capex sekitar Rp20-30 triliun setiap tahunnya, termasuk untuk investasi. Namun, dikarenakan pandemi, budget capex kami untuk tahun ini, kami potong separuh dari biasanya menjadi hanya sekitar Rp10 triliun," kata Head of Investor Relations PT Astra International Tbk Tira Ardianti kepada Liputan6.com, Jumat (8/1/2021).
Baca Juga
Advertisement
Hingga September tahun lalu, Astra International mengaku telah menggunakan separuh dana capex. Hal ini karena 2020 situasi ekonomi dan bisnis tidak kondusif akibat pandemi.
"Maka Perusahaan harus menjaga ketahanan keuangannya, sehingga dilakukanlah penghematan pada biaya operasional dan belanja modal. Pemakaian sampai dengan September tahun ini sudah sekitar separuhnya atau sekitar Rp 5 triliun," ujar Tira.
Saat disinggung dana capex yang akan digelontorkan pada 2021, Tira mengaku masih harus menunggu pemulihan ekonomi dan bisnis.
"Rencana capex 2021 baru akan disampaikan setelah kinerja tahun 2020 ini selesai diaudit. Jadi untuk capex 2021 akan tergantung pemulihan ekonomi dan bisnis," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Belanja Modal Rutin Bakal Ditunda
Tira juga menjelaskan belanja modal rutin yang bisa ditunda akan dilakukan. Meski demikian, ada beberapa hal yang tetap dilakukan, seperti mengakusisi saham Aviva.
"Belanja modal rutin yang bisa ditunda atau bukan prioritas penting akan kami tunda, namun belanja modal yang memang perlu dilakukan untuk keberlanjutan bisnis ke depan tetap kami lakukan, seperti akuisisi saham Aviva di Astra Life, dan akuisisi jalan tol," ujar dia.
Advertisement