Elon Musk Ajak Follower Ganti WhatsApp dengan Signal

Orang terkaya di dunia, Elon Musk, mengajak para follower-nya untuk mengganti WhatsApp dengan Signal setelah WhatsApp memperbarui kebijakan privasinya.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 08 Jan 2021, 13:30 WIB
Elon Musk (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Orang terkaya di dunia, Elon Musk, mengajak para pengguna untuk memakai aplikasi pesan Signal daripada WhatsApp.

Ajakan ini dicuitkan oleh bos Tesla dan SpaceX melalui akun Twitter centang biru @elonmusk.

"Use Signal," cuit Elon Musk, dikutip dari PCMag, Jumat (8/1/2021), setelah WhatsApp memperbarui kebijakan privasinya kemarin, Kamis 7 Januari 2021.

Ajakan Elon Musk tersebut tentu jadi pukulan bagi Facebook. Namun, WhatsApp tetap bersikeras kebijakan privasi baru mereka tidak akan membawa perubahan dalam pengalaman chatting pengguna dengan teman-teman dan keluarga.

Lantas, apa yang membuat Elon Musk mengajak pengguna pakai Signal alih-alih WhatsApp? Padahal keduanya merupakan aplikasi pesan yang didukung enkripsi end-to-end dan sifatnya gratis.

Dengan enkripsi end-to-end, tak ada satupun pihak, termasuk Facebook atau WhatsApp, yang bisa membaca konten dalam pesan. Hanya pengirim dan penerima pesan yang bisa mengetahui isi pesan.

Berdasarkan label privasi di App Store, Signal tidak mencoba mengumpulkan data pengguna.

Satu-satunya data adalah nomor telepon pengguna saat mendaftar, namun Signal tak berupaya menghubungkan nomor telepon tersebut dengan identitas pengguna.


Kebanjiran Pengguna Baru Setelah Ajakan Elon Musk

Elon Musk. Dok: businessinsider.com

Uniknya, karena termasuk tokoh yang berpengaruh dalam dunia teknologi, ajakan Elon Musk ini banyak mendapat sambutan dari follower.

Hal ini terbukti dari banyaknya pengguna baru yang mendaftar ke Signal.

Dalam cuitan di Twitter, akun resmi Signal menyebut pengiriman kode verifikasi mengalami delay karena banyaknya orang yang mau mendaftar.

"Kode verifikasi tertunda di beberapa perator karena banyaknya orang yang mau bergabung dengan Signal. Kami bekerja sama dengan operator untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Tunggu ya," kata Signal dalam cuitannya.


Elon Musk Bukan Fans WhatsApp dan Facebook

Ilustrasi Facebook dan WhatsApp

Sementara WhatsApp, dalam pembaruan kebijakan privasi memaksa pengguna untuk menyejui integrasi data WhatsApp dengan Facebook.

Praktik ini bukanlah hal baru, namun update kebijakan privasi tersebut jadi topik pemberitaan di mana-mana. Dengan integrasi antara data WhatsApp dan Facebook, pengguna tidak bisa lagi memisahkan data WhatsApp dari Facebook.

Elon Musk sendiri bukan fan Facebook. Ia pernah menyebut jejaring sosial tersebut menyebalkan.

Elon Musk pada hari sebelumnya juga lagi-lagi menyindir Facebook terkait dengan aksi kerusuhan di Capitol Hill, Washington DC, AS.

(Tin/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya