Liputan6.com, Jakarta - Lima tunawisma yang ditemui Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma di Jakarta beberapa hari lalu dibawa ke Balai Kementerian Sosial, Bekasi. Rencananya, identitas kependudukan mereka akan diproses.
Risma mengatakan, akses kependudukan bagi para tunawisma menjadi penting. Sebab selama ini, tunawisma menjadi kaum sosial kelas bawah namun tidak mendapat bantuan sosial akibat tidak memiliki identitas kependudukan yang jelas.
Advertisement
"Kami sudah bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk mereka bisa kita akseskan kependudukannya. Itu akan memudahkan kami atau sesuai dengan pedoman yang harus kita ikuti bahwa mereka harus mempunyai data kependudukan yang jelas sehingga mungkin bulan depan mereka bisa menerima bantuan," ujar Risma di Balai Kemensos, Bekasi, Jumat (8/1/2021).
Selain memberikan akses kependudukan, kepada lima tunawisma tersebut, Risma juga menyatakan akan memberikan akses untuk bekerja. Namun sebelum bekerja, mereka akan mendapatkan pelatihan terlebih dahulu di Balai. Durasi pelatihan disebut Risma tidak sebentar.
Mantan Wali Kota Surabaya itu berpendapat, para tunawisma merupakan kelas sosial paling rendah namun tidak mendapat akses apapun untuk keluar dari kemiskinan. Untuk itu, ia berkomitmen, akan mengupayakan para tunawisma bisa mendapatkan pelatihan meningkatkan kemampuan diri dan menghasilkan pemasukan kehidupan sehari-hari.
"Kita akan mempekerjakan 5 orang kemarin pemulung yang kita temukan dari berbagai kawasan dia bisa bekerja saya sudah akseskan ke tempat kerja dan insyaallah mereka akan bekerja," ujar Risma.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bantah Tudingan Settingan
Risma pun mengaku heran mengenai tudingan rekayasa dalam penemuan tunawisma yang mengarah kepadanya. Sebab, berdialog kepada tunawisma tersebut adalah hal yang spontan saat menuju kantor Kementerian Sosial.
"Ya saya gimana bisa setting itu, saya ndak kenal. Saya itu mau ke Jakarta ndak tau mau ke mana. Saya enggak hafal jalannya, ya gimana saya mau setting gitu yah," ujar Risma.
Dia menuturkan, kegiatan yang diperdebatkan publik saat ini sejatinya telah dilakukan saat masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, Jawa Timur.
Bahkan, kata dia, saat masih menjadi wali kota, aktif memberi bantuan kepada tunawisma pernah dilakukan saat mengunjungi Jakarta. "Jadi bukan jadi Menteri Sosial pun saya saya selalu perhatikan orang-orang seperti itu," tutur dia.
Risma pun menegaskan, kegiatannya ke lapangan bukan blusukan sebagaimana yang dituding beberapa pihak.
"Sebetulnya saya enggak blusukan saya hanya ke kantor, lewat ketemu (tunawisma) jadi itu yang terjadi nanti bisa ditanya ke supir saya," tandas Risma.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka
Advertisement