Klaster Pesantren Kembali Muncul di Majenang Cilacap, Santri Positif Covid-19

Dua pesantren lain di Cilacap terpapar Covid-19 dengan jumlah pasien mencapai nyaris 600 santri dan warga ponpes

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 08 Jan 2021, 15:10 WIB
179 santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah, Kebumen dinyatakan sembuh Covid-19. (Foto: Liputan6.com/Humas Polres Kebumen)

Liputan6.com, Cilacap - Covid-19 kembali mewabah di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah. Sejumlah santri di pesantren tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.

Klaster pesantren bukan hal baru. Sebelumnya, sejumlah pesantren di berbagai daerah terpapar Covid-19, termasuk di Cilacap.

Di kabupaten paling barat Jateng sisi selatan ini, sebelumnya, dua pesantren lain di Cilacap terpapar Covid-19 dengan jumlah pasien mencapai nyaris 600 santri dan warga ponpes.

Sementara ini, sudah ada sembilan santri yang positif Covid-19 di pesantren tersebut. Itu adalah hasil swab santri pada awal pekan ini.

“Kemarin positif sembilan. Yang sekarang kita belum tahu, masih menunggu hasil,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi, Jumat (8/1/2021).

Pramesti mengungkapkan, lantaran santri tak bergejala, mereka dirawat di fasilitas isolasi yang berada di kompleks pondok pesantren. Isolasi dilakukan di asrama, yang terpisah dengan santri lainnya.

 

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Ratusan Santri Diswab

Ilustrasi - Suasana di pesantren di Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Tracing atau pelacakan langsung dilakukan di pondok pesantren tersebut. Selain itu, testing atau tes swab juga dilakukan untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.

Berdasar informasi yang diperoleh Liputan6.com, pada Jumat (8/1/2021) ini, Satgas Penanganan Covid-19 melakukan tes swab terhadap 196 santri dan warga ponpes. Tetapi, hasilnya belum diketahui. Namun, Pramesti belum mengonfirmasi angka pasti jumlah tes swab yang dilakukan hari ini.

“Kalau laporannya saya belum tahu. Nanti saya tanyakan dulu,” tukas Pramesti.

Pesantren ini bukan satu-satunya pesantren yang terpapar Covid-19. Diketahui, sebelumnya ada dua pondok pesantren di Cilacap yang menjadi klaster pesantren.

Satu pondok pesantren berada di Kecamatan Majenang, sedangkan lainnya ada di Kecamatan Cilacap Tengah.

Di pesantren di Kecamatan Majenang, sebanyak 497 santri terpapar Covid-19. Adapun di Cilacap tengah, ada 101 santri yang terpapar Covid-19.

 


Jogo Tonggo dan Jogo Santri

Sujud Syukur santri El Bayan usai sebanyak 497 orang dinyatakan sembuh Covid-19 tanpa catatan kematian atau gejala berat. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah melakukan langkah cepat untuk penanggulangan Covid-19 yang mewabah di ponpes ini. Di luar langkah medis, Pemkab juga membentuk jogo santri dan jogo tonggo.

Jogo santri dibentuk untuk penanggulangan Covid-19 internal pesantren. Adapun jogo tonggo dilakukan untuk antisipasi agar Covid-19 tak meluas.

Selain itu, Satgas Penanggulangan Covid-19 di tingkat desa juga dilibatkan dalam penanggulangan Covid-19 tersebut. Harapannya, Covid-19 bisa diisolasi di dalam pesantren dan tak berdampak ke skala lebih luas. Jogo Tonggo juga dibentuk untuk memberi dukungan, baik material maupun moral ke warga yang terpapar Covid-19.

“Sudah dibentuk jogo santri, kemudian dalam penanganan Satgas Covid-19 di tingkat desa juga dilibatkan,” ujarnya.

Informasi yang dihimpun, sebelumnya di desa setempat juga ada belasan warga yang terpapar Covid-19. Namun, lokasinya bukan di sekitar pesantren yang kini menjadi klaster Covid-19. Diduga mereka tertular dari salah satu warga yang pulang dari luar kota.

Mengutip laman http://corona.cilacapkab.go.id/, pada Jumat (8/1/2021) jumlah pasien Covid-19 mencapai 2.238 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 1.459 orang sembuh dan 63 pasien meninggal dunia. Terkini, jumlah pasien yang dirawat atau menjalani isolasi mencapai 716 orang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya