Kim Jong-un Rencana Perbaiki Hubungan Diplomasi dengan Dunia Luar, Apa Tujuannya?

Pemimpin eksekutif Korea Utara, Kim Jong-un menyatakan keinginannya untuk memperbaiki hubungan diplomasi dengan dunia luar.

Oleh DW.com diperbarui 09 Jan 2021, 08:02 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un saat memantau pasukan jelang upacara untuk peringatan 85 tahun pembentukan Tentara Rakyat Korea (KPA) di Korea Utara (26/4). (AFP FOTO / KCNA / STR)

Pyongyang - Dalam Kongres kedelapan Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara telah digelar dengan tujuan untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja partai sejak pertemuan terakhirnya di tahun 2016 lalu. 

Pertemuan yang dilaksanakan di tengah pandemi ini, rupanya juga memiliki tujuan untuk menguraikan 'cetak biru' baru.

Kantor berita KCNA melaporkan, pada hari ketiga pelaksanaan kongres, Kamis 7 Januari, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengangkat masalah pembaharuan kembali hubungan dengan Korea Selatan. Demikian seperti mengutip DW Indonesia, Jumat (8/1/2021). 

Kim "mendeklarasikan orientasi umum dan posisi kebijakan partai untuk secara komprehensif memperluas dan mengembangkan hubungan eksternal," kata KCNA.

Media pemerintah mengatakan Kim meninjau hubungan dengan saingannya Korea Selatan tetapi tidak merinci langkah-langkah apa yang dia ingin ambil. Para pengamat mengharapkan Kim menggunakan kongres Partai Buruh untuk mengirim isyarat perdamaian ke Seoul dan Washington, saat dia menghadapi masalah ekonomi yang semakin berat di dalam negeri.

Dalam pidato pembukaan kongres, Kim mengakui rencana pembangunan ekonomi sebelumnya telah gagal dan berjanji untuk menyusun rencana pembangunan lima tahun yang baru. Sementara pada hari kedua (6 Januari) pertemuan tersebut, dia juga mengatakan akan meningkatkan kemampuan militer negaranya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Menolak Kapitalisme

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un menghadiri pertemuan politbiro Partai Buruh di Pyongyang, Selasa (25/8/2020). Kim Jong-un muncul usai dirinya dirumorkan dalam kondisi koma dan menyerahkan sebagian kekuasaannya ke sang adik, Kim Yo Jong. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Kim membahas cara-cara untuk membuka "masa keemasan baru" dalam kampanyenya, karena Pyongyang telah meningkatkan tindakan kerasnya terhadap informasi luar, dengan memberlakukan undang-undang baru bulan lalu yang melarang materi asing yang dapat memicu "pemikiran reaksioner."

Dia menyerukan untuk "membangun gaya hidup sendiri yang sehat dan revolusioner di semua bidang kehidupan sosial dan sepenuhnya menghilangkan elemen non-sosialis," kata KCNA.

Kim juga mengkritik organisasi masyarakat pekerja termasuk liga pemuda karena diduga gagal memenuhi tugas. Liga pemuda diharuskan memprioritaskan "pendidikan ideologis" di atas tugas lainnya.

Para pengamat mengatakan Korea Utara tengah berusaha melindungi diri dari kemungkinan penyebaran paham kapitalisme dan melonggarkan persatuan internal di tengah kesulitan ekonomi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya