Perusahaan Ini Kembangkan Teknologi Keselamatan Transportasi V2X

Saat ini, V2X sedang marak dikembangkan di berbagai negara, seperti Amerika Serikat (AS), Jerman, Jepang

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jan 2021, 19:39 WIB
Suasana arus lalu lintas yang terlihat padat di dua arah Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi. (Liputan6.com/Gempur M. Surya)

Liputan6.com, Jakarta Keselamatan transportasi merupaka hal yang tak bisa ditawar lagi. PT Delameta Bilano, menawarkan teknologi vehicle to something (V2X) yang ditujukan sebagai solusi untuk meningkatkan keselamatan transportasi.

Pemain dalam teknologi sistem transportasi di Indonesia ini menawarkan sistem yang bisa menjalankan kendaraan secara autonomous (tanpa pengemudi), dan digunakan di smart city transportation.

Saat ini, V2X sedang marak dikembangkan di berbagai negara, seperti Amerika Serikat (AS), Jerman, Jepang dan berbagai perusahaan teknologi dan transportasi ternama dunia.

Sebut saja Google, Tesla, Huawei, Siemens, Toyota, VW, Mercedez, dan BMW. V2X akan diterapkan secara global oleh pabrikan otomotif dan perusahaan teknologi dunia itu. 

"Kami yakin V2X akan berguna di Indonesia untuk kebutuhan keselamatan transportasi dan juga smart city. Ke depan, pengguna V2X akan mencapai ratusan juta kendaraan dan perangkat pintar,” ujar Direktur Utama Delameta Tri Bayu Wicaksono, Jumat (8/1/2021).

Menurut dia, perkembangan bisnis transportasi di era internet of things membawa berbagai macam kemajuan teknologi, termasuk sistem V2X untuk transportasi.

V2X merupakan teknologi komunikasi pertukaran data jarak pendek antarsesama sarana maupun infrastruktur transportasi.

Dengan teknologi ini, kendaraan bisa berkomunikasi secara aman dengan kendaraan lain atau biasa disebut V2V (vehicle to vehicle) maupun antara kendaraan dengan alat penerima lain V2D (vehicle to smart device).

Alhasil, sebagai contoh, mobil satu dan mobil lain bisa terhindar dari tabrakan, karena saling berkomunikasi menginformasikan jarak aman antarkendaraan.

Teknologi V2X juga bisa digunakan untuk berkomunikasi jarak pendek dengan smart traffic light, sarana perparkiran, dan berbagai sensor smart city untuk kebutuhan big data pemerintah maupun pengguna.

 


Riset

Delameta, kata dia, sudah bekerja sama dengan pemain global untuk melakukan riset bersama, seperti NXP dan ST Micro. Dengan demikian, modul V2X bisa diproduksi di dalam negeri, sehingga memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi.

Pengembangan V2X, kata dia, menegaskan kemampuan Delameta untuk beradaptasi dengan teknologi transportasi terkini maupun masa depan.

Tahun ini, Delameta menargetkan menjadi perusahan multiekosistem sistem transportasi nomor satu di Indonesia pada akhir 2021. Delameta menggarap sistem transportasi jalan tol, pelabuhan, Trans Jakarta, dan parkir.

Dalam sistem pembayaran jalan tol, Delameta yang saat ini memegang 21 ruas menargetkan ruas tol kelolaannya meningkat menjadi 32 ruas di akhir 2021.

Delameta, memproduksi sebagian besar sistem pembayaran tol dari hulu ke hilir, yang terdiri atas automatic vehicle classification (AVC), loop vehicle sensor, collecting terminal machine, infra merah, palang atau lane barrier system, electronic toll collection (ETC), CCTV, variable message sign (VMS), hingga license plate recognition.

Di sistem pembayaran pelabuhan, Delameta saat ini menyediakan sistem pembayaran akses (gate pass) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Di sistem transportasi massal, Delameta memasang alat pembayaran (reader) di bus Metro Trans milik Trans Jakarta, yang mampu menampilkan waktu dan nilai transaksi secara real time. Adapun di sistem parkir, Delameta mengelola pembayaran parkir nontunai terminal Angkasa Pura Kargo di Soekarno Hatta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya