Cek Fakta: Tidak Benar Vaksin Sinovac Mengandung Sel Vero dari Monyet Hijau Afrika

Beredar kabar bahwa vaksin Sinovac mengandung sel vero yang berasal dari monyet hijau afrika. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 13 Jan 2021, 15:39 WIB
Gambar Tangkapan Layar Foto Vaksin Sinovac (sumber: Facebook)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang vaksin virus corona Covid-19, Sinovac mengandung sel vero dari monyet hijau afrika beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Hary Suhendar pada 10 Desember 2020.

Akun Facebook Hary Suhendar mengunggah gambar tangkapan layar berisi status dari akun Facebook Andini Octavia Pratiwi.

Dalam gambar tersebut terdapat kemasan vaksin Sinovac bertuliskan vero cell. Akun Facebook Hary Suhendar kemudian mengaitkan gambar tersebut dengan kandungan sel vero dalam vaksin Sinovac.

"Sudah saya katakan berulangkali supaya jera dan malu, sel ginjal monyet hijau afrika itu hanya cocok buat mereka yang kelakuannya seperti monyet juga yang bermata hijau kalau liat fulus (para koruptor),

ini gimana sih ngaku muslim, sudah sangat jelas seperti halnya dibungkus rokok membunuhmu, dikemasan masker jelas tulisan penggunaan masker yg tdk sesuai sop menyebabkan kanker, ini juga sudah sangat jelas dikemasan vaks1n VERO CELL = SEL MONYET = HARAM JADAH, nga ada logo halal mui dan kondisinyapun sudah tidak darurat (helo 99.98% dari kita sudah 11bulan masih sehat dan hidup), tapi seperti ada yang "tertutup"

tapi yah begitulah, nantipun sudah sangat jelas ada makhluk yang diriwayatkan dihadist shahih yang dijidadnya tertulis KAFARO = dajjal, tapi tetap saja akal dan hati mereka akan tertutup dan mengatakan "bukan itu nabi utusan Tuhan", dan kemudian melanjutkan dengan mengatakan syirik besar "iya itu Tuhan itu sendiri yang mendatangkan hujan dan menghidupkan orang mati", lahawla walaquowata illabillah," tulis akun Facebook Hary Suhendar.

Konten yang disebarkan akun Facebook Hary Suhendar telah 6 kali dibagikan dan mendapat 6 respons warganet.

Benarkah vaksin Sinovac mengandung sel vero dari monyet hijau afrika? Berikut penelusurannya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang vaksin virus corona Covid-19, Sinovac mengandung sel vero dari monyet hijau afrika.

Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "kandungan vaksin sinovac" di kolom pencarian situs Google Search.

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai kandungan dari vaksin Sinovac. Satu di antaranya artikel berjudul "Disebut Tanpa Pengawet, Bio Farma Ungkap Kandungan Vaksin COVID-19 Sinovac" yang dimuat situs Liputan6.com pada 5 Januari 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bio Farma mengatakan bahwa tidak ada bahan berbahaya yang terkandung dalam vaksin COVID-19 Sinovac yang nantinya akan digunakan dalam program vaksinasi untuk mencegah virus corona.

Bambang Heriyanto, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Bio Farma mengatakan bahwa vaksin Sinovac tidak mengandung sel vero.

Ia menjelaskan, sel vero hanya digunakan sebagai media kultur untuk pengembangan dan bertumbuhnya virus dalam proses perbanyakan virus sebagai bahan baku vaksin.

"Setelah mendapatkan virus yang cukup, maka akan dipisahkan dari media pertumbuhan. Sel vero ini tidak akan ikut atau terbawa sampai dengan proses pembuatan," kata Bambang dalam konferensi pers virtual pada Minggu (3/1/2021).

Adapun vaksin Sinovac yang akan digunakan di Indonesia, disebut hanya mengandung virus yang sudah dimatikan.

"Karena ini platform-nya inactivated, jadi virusnya sudah dimatikan atau di-inaktivasi. Tidak mengandung sama sekali virus hidup atau yang dilemahkan," kata Bambang.

Menurut Bambang, yang juga Corporate Secretary Bio Farma, carai itu menjadi salah satu cara yang paling umum dalam pembuatan sebuah vaksin.

Kandungan lain yang ada di dalam vaksin COVID-19 Sinovac adalah alumunium hidroksida. Zat ini berfungsi sebagai adjuvan untuk meningkatkan kemampuan vaksin.

"Kandungan berikutnya adalah larutan fosfat atau sebagai penstabil, atau biasa kita sebut dengan stabilizer," Bambang melanjutkan.

Kandungan terakhir adalah larutan garam natrium klorida sebagai isotonis untuk memberikan kenyamanan penyuntikkan. Namun, garam yang digunakan telah memenuhi standar penggunaan farmasi.

"Vaksin COVID-19 dari Sinovac ini diproduksi tidak menggunakan pengawet. Sekali lagi tidak menggunakan pengawet dan tidak mengandung bahan-bahan lain seperti boraks, formalin, ataupun merkuri," Bambang menegaskan.

Untuk kehalalan, Bambang mengungkapkan bahwa vaksin corona Sinovac juga tengah dikaji oleh Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).

Hal ini untuk mendapatkan fatwa halal MUI serta sertifikasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal atau BPJPH.

 

 


Kesimpulan

Kabar tentang vaksin virus corona Covid-19, Sinovac mengandung sel vero dari monyet hijau afrika ternyata tidak benar.

Faktanya vaksin Sinovac tidak mengandung sel vero. Bambang Heriyanto, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Bio Farma menjelaskan, sel vero hanya digunakan sebagai media kultur untuk pengembangan dan bertumbuhnya virus dalam proses perbanyakan virus sebagai bahan baku vaksin.

 

Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya