Liputan6.com, D.C - Donald Trump, yang telah resmi dinyatakan kalah dalam pemilihan presiden, mengakui dalam pernyataan publik "akhir" dari masa jabatannya.
Ia juga mengumumkan akan meninggalkan jabatannya dalam "transisi yang teratur" pada 20 Januari 2021.
Pernyataan itu dikeluarkan setelah Kongres AS menegaskan kemenangan presiden terpilih Joe Biden dalam pilpres 2020 pada Kamis 7 Januari 2021.
Pengumuman penting seperti itu biasanya turut diutarakan kembali oleh Donald Trump dalam akun Twitter pribadinya @realDonaldTrump. Namun, kali ini tidak demikian.
Baca Juga
Advertisement
Karena Twitter tengah menangguhkan akun pribadinya, Donald Trump menggemakan kembali pengumuman itu melalu akun pribadi direktur media sosial Gedung Putih Dan Scavino, demikian seperti dikutip dari Mashable Asia, Sabtu (9/1/2021).
Trump sebelumnya kerap menolak untuk mengakui kekalahan, bahkan baru-baru ini, mengatakan kepada para pendukung pada unjuk rasa di dekat Gedung Putih, "kami tidak akan pernah menyerah, kami tidak akan pernah mengakui."
Pernyataan Trump datang beberapa jam setelah perusuh menyerbu dan menyerang gedung Kongres AS atau the Capitol Hill di Washington, D.C pada Rabu 6 Januari 2021. Empat orang tewas akibat kerusuhan tersebut.
Setelah Trump menggunakan Twitter untuk tampaknya mendorong para ekstremis menyerbu Capitol, Twitter mengunci akunnya, dan mengancam akan melarangnya secara permanen jika tiga cuitannya tidak dihapus.
"Sebagai hasil dari situasi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sedang berlangsung di Washington, D.C., kami telah mengharuskan penghapusan tiga Tweet @realDonaldTrump yang diposting sebelumnya untuk pelanggaran berulang dan parah terhadap kebijakan Integritas Sipil kami," tulis Twitter dalam sebuah tweet.
Facebook dan Instagram telah memblokir Trump selama 24 jam.
"Meskipun saya benar-benar tidak setuju dengan hasil pemilu, namun demikian akan ada transisi yang teratur pada 20 Januari," demikian pernyataan Trump melalui akun Twitter Dan Scavino.
Dia kemudian berjanji untuk "berjuang untuk memastikan bahwa hanya suara sah yang dihitung" - lebih lanjut melanggengkan klaim palsunya tentang kecurangan pemilu.
"Meskipun ini merupakan akhir dari masa jabatan pertama terbesar dalam sejarah presiden, ini hanya awal dari perjuangan kami untuk Membuat Amerika Hebat Lagi," pungkas Donald Trump.
Simak video pilihan berikut:
Diblokir Permanen dari Twitter
Akun pribadi Presiden AS Donald Trump telah ditangguhkan secara permanen dari Twitter "karena risiko menghasut kekerasan lebih lanjut", kata perusahaan sosial media itu pada Jumat 8 Januari 2021.
Twitter mengatakan keputusan itu dibuat "setelah tinjauan atas Tweet terbaru dari akun @realDonaldTrump dan konteks di sekitar mereka," demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (9/1/2021).
Pencarian akun @realDonaldTrump di Twitter --yang biasanya akan diarahkan ke akun pribadi sang presiden-- kini tidak menunjukkan hasil.
Namun penangguhan tidak berlaku untuk akun resmi President Trump @POTUS yang dikelola secara resmi oleh Gedung Putih. Pencarian untuk akun itu masih menunjukkan hasil dan diarahkan ke laman twitter.com/POTUS.
Advertisement