Liputan6.com, Jakarta - Sebuah perusahaan percetakan di Maryland melihat foto di Twitter pada Rabu, 6 Januari malam. Dalam sejumlah foto yang viral, seorang karyawan yang bekerja di sana terlihat berkeliaran di aula Capitol Hill dengan lencana perusahaan di lehernya.
Tak lama kemudian, ia dipecat keesokan harinya, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (10/1/2021).
Baca Juga
Advertisement
Yang lainnya menghadapi dampak yang sama di tempat kerja atas partisipasi mereka dalam kerusuhan Rabu di Capitol Hill.
Beberapa pemilik bisnis dan perusahaan menolak aksi itu dan sementara karyawan yang terlibat dalam unjuk rasa dipecat.
Perusahaan percetakan, menolak menyebutkan nama pekerja tersebut tetapi mengatakan tidak dapat menawarkan pekerjaan kepada orang-orang yang "menunjukkan perilaku berbahaya yang membahayakan kesehatan dan keselamatan orang lain".
Lebih dari 90 orang telah ditangkap usai penyerbuan di Capitol Hill pada Rabu kemarin ketika loyalis Presiden Donald Trump menolak hasil parlemen yang saat itu tengah mengonfirmasi hasil Electoral College dan menyampaikan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.
Saksikan Video Berikut Ini:
Komentar Netizen
Orang-orang di media sosial telah mencoba mengidentifikasi perusuh yang difoto atau difilmkan di Capitol Hill hari Rabu, menekan perusahaan yang mempekerjakan mereka untuk memecat mereka.
Sebuah perusahaan analitik data di pinggiran kota Chicago, Cogensia memecat CEO Bradley Rukstales Jumat malam karena partisipasinya dalam kerusuhan tersebut.
"Keputusan ini dibuat karena tindakan Rukstales tidak konsisten dengan nilai-nilai inti Cogensia," kata penjabat CEO yang baru bernama Joel Schiltz dalam sebuah pernyataan.
"Cogensia mengutuk apa yang terjadi di Capitol Hill pada Rabu kemarin, dan kami bermaksud untuk terus merangkul nilai-nilai integritas, keragaman, dan transparansi dalam operasi bisnis kami, dan mengharapkan semua karyawan untuk merangkul nilai-nilai itu juga."
Advertisement