Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memberlakukan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali guna menekan penyebaran Covid-19. PPKM akan diberlakukan di Pulau Jawa-Bali pada 11 Januari sampai dengan 25 Januari 2021 guna menekan penyebaran Covid-19.
Satgas Penangangan Covid-19 menyatakan DKI Jakarta masuk zona pekat. Terbaru pada tanggal 8 Januari kemarin, hampir 3 ribu warganya dinyatakan positif. Setiap harinya angka tersebut mengalami kenaikan dan sangat mengkhawatirkan.
Advertisement
Di tengah kekhawatiran itu, Program Kampung Tangguh Jaya, kolaborasi tiga pilar, Polda Metro Jaya, Pangdam Jaya, dan Pemprov DKI semakin intens dilakukan dalam upaya menekan penyebaran Covid-19.
Sabtu ini, Program Kampung Tangguh Jaya semakin diintensifkan dalam pelaksanaannya dengan memberlakukan 3T (Testing, Tracing dan Treatmen). Warga juga turut berpastisipasi penuh dalam kegiatan di Kampung Tangguh Jaya.
Kampung Tangguh Jaya yang berada di Kelurahan Penggilingan, RT17 RW 05, Cakung Jakarta Timur ini mampu menekan penyebaran Covid-19 yang diawal terdapat 135 kasus terpapar Covid-19, kini hanya tersisa 10 warga yang masih menjalani isolasi mandiri.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mendirikan 126 Kampung Tangguh Jaya di Jakarta, Depok, Tangerang sampai Bekasi (Jadetabek). Polda Metro Jaya menggencarkan Pembatasan Sosial Berskala Micro (PSBM) dengan menggandeng komunitas dari tingkat RT, RW dan masyarakat luas.
"Kami bersama 3 Pilar terus bergerak dalam menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Dengan terus mengefektifkan peran Kampung Tangguh Jaya yang sudah dibangun sebanyak 126 di sejumlah lokasi. Harapannya di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek) mampu menurunkan angka penyebaran Covid-19," tegas Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, Sabtu (9/1/2021).
"Semua elemen harus bergerak bersama-sama untuk mewujudkan Jadetabek sehat, aman dan sejahtera. Kita kembali ke Zona Hijau," sambung Fadil Imran.
Sementara itu, disampaikan Ketua RW 05 Yasril Hadi, warganya sangat antusias melaksanakan Program Kampung Tangguh Jaya. Mereka berusaha untuk menjadikan wilayahnya keluar dari zona merah.
"Di RW saya ini ada 19 RT dengan jumlah warga sekitar 15 ribuan. Lingkungan kita padat dan rentan dengan penyebaran Covid-19. Dari awal dulu 135 kasus disini dan ada 5 orang yang meninggal dunia. Sekarang tersisa 10 orang yang masih menjalani perawatan," kata Yasril Hadi.
Dengan Program Kampung Tangguh Jaya, lanjut dia, efektifnya luar biasa sekali. Semua warga bekerja sama memperketat keluar masuknya warga dengan melakukan monitoring dan pengecekan suhu tubuh sesuai arahan yang ada.
"Tiap hari kita imbau warga untuk disiplin protokol kesehatan. Dan bergantian keliling tiap pagi, siang dan sore. Pos penjagaan selalu ada. Alhamdulillah aktivitas ini berjalan konsisten, karena kita semua sadar, ingin lingkungan sehat, aman dan sejahtera," jelas Yasril Hadi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Aktivitas Bercocok Tanam
Masyarakat bersama babinsa dan bhabinkamtibmas sebagai garda terdepan di Kampung Tangguh Jaya bergotong royong membangun beberapa fasilitas. Yakni sistem keamanan satu pintu dengan adanya penjagaan cek suhu tubuh, sarana cuci tangan di lingkungan kampung, posko kesehatan, ruang isolasi mandiri, tes swab secara berkala. Serta adanya fasilitas lumbung pangan yang disediakan secara swadaya dari masyarakat untuk masyarakat yang membutuhkan.
Program Kampung Tangguh Jaya juga memberikan sarana masyarakat untuk melaksanakan bercocok tanam dan juga berternak ikan untuk kebutuhan pangan yang diberikan kepada warga yang membutuhkan. Terutama warga yang terpapar Covid-19. Setiap warga di lingkungan mendapatkan edukasi terkait hidroponik mulai dari budidaya ikan sampai jenis tanaman yang menjadi kebutuhan sehari-hari.
"Selain mencegah Covid-19, warga di Kampung Tangguh Jaya juga diberikan edukasi hidroponik yang memang disediakan Kapolda Metro Jaya, mulai dari bercocok tanam sayuran sampai membudidayakan ikan. Kita ada ikan lele, ikan nila dan ikan lainnya. Ini untuk membantu warga terdampak Covid-19," tandas Yasril Hadi.
Advertisement