Liputan6.com, Jakarta Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang terbang dengan rute Jakarta-Pontianak hilang kontak tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta Tangerang, Banten.
Sriwijaya Air hilang kontak Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB. Sejumlah sumber menyebut, pesawat hilang kontak sekitar empat menit setelah take-off. Lokasi berada di seputar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Baca Juga
Advertisement
Hingga artikel ini disusun, pihak Sriwijaya Air tengah menyampaikan keterangan resmi terkait kronologi pesawat hilang kontak. Tragedi ini segera direspons warganet. Sejumlah artis menyampaikan dukacita di medsos.
Panjat Doa
Menilik situs jejaring sosial Twitter, kabar Sriwijaya Air SJ-182 jatuh telah sampai ke telinga Anggun. Sang diva mengunggah foto ilustrasi pesawat mengudara berlatar mendung hitam.
“Panjat doa untuk Sriwijaya Air,” cuit pelantun “Snow on the Sahara” dan “Still Reminds Me” menyertai foto itu. Anggun menyematkan emotikon hati hitam bersama status teksnya.
Advertisement
Praying for All Crew and Passengers
Chef Arnold melantun doa serupa. “Praying for all crew and passengers of #SriwijayaAir,” twitnya. Ia bahkan memarahi warganet yang buka lapak dagagan dalam twit dukacita.
“Perlu banget gitu jualannya di tweet yang itu? Yang jualan gat ahu diri sih,” sindir juri Master Chef Indonesia sembari melampirkan tangkapan layar akun Twitter penjual sepatu.
Doa Ernest Prakasa
Duka yang sama dirasakan Ernest Prakasa. Sutradara film Cek Toko Sebelah mencuit ulang status teks akun Twitter terverifikasi @flightradar24, hari yang sama.
“Sriwijaya Air flight #SJ182 lost more than 10.000 feet of altitude in less than one minute, about 4 minutes after departure from Jakarta,” @flightradar24 mengabarkan.
Advertisement
Ya Tuhan
Menyertai cuit ulang ini, Ernest Prakasa menulis, “Ya Tuhan.” Ia menyertakan lima emotikon wajah berlinang air mata. Beberapa menit sebelumnya, ayah dua anak ini berharap keajaiban.
Mencuit ulang akun media yang mengabarkan Sriwijaya Air SJ-182 mengangkut 56 penumpang, dua pilot, dan empat kru, Ernest Prakasa menyatakan, “Berharap keajaiban.”