Kemenhub Kerahkan 7 Kapal Patroli Bantu Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Kemenhub mengerahkan tujuh kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) untuk membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jan 2021, 20:59 WIB
Kapal patroli Kementerian Perhubungan. Dok Kemenhub

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengerahkan tujuh kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) untuk membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak yang dilaporkan hilang kontak siang tadi (9/1).

Direktur KPLP, Ahmad, mengatakan dari ketujuh kapal tersebut lima unit diantaranya merupakan armada Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok. Rinciannnya, KN. Trisula P-111 yang saat ini sudah berada di wilayah perairan Kepulauan Seribu, KN. Alugara P-114, KN. Celurit P-203, KN. Belati P. 205. Selain itu, RIB SAR PLP Tanjung Priok juga disiagakan.

"Adapun Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kepulauan Seribu mengerahkan 2 kapal patroli yaitu KN.355 dan V.S054 yang akan berangkat besok pagi," kata dia dalam pernyataannya, Sabtu (9/1).

Ahmad menambahkan, bahwa saat ini kapal-kapal patroli KPLP siap siaga dan segera bergabung dengan tim SAR dibawah komando dari Basarnas untuk melakukan pertolongan dan pencarian korban pesawat Sriwijaya Air tersebut.

Sementara itu, nakhoda kapal Trisula, Eko Surya mengatakan bahwa kapal Trisula telah menemukan benda-benda yang diduga milik Sriwijaya Air. Namun, dia tidak menyebut terkait benda-benda yang ditentukan itu.

"Hingga saat ini, kapal Patroli Trisula masih berada dilokasi untuk terus melakukan pencarian dan pertolongan," tandasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Hilang Kontak 4 Menit Setelah Lepas Landas

Spirit Indonesia Incorporated yang disuarakan Menpar Arief Yahya ikut direspon Maskapai Sriwijaya Air.

Pesawat Sriwijaya Air dengan rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021), dan diduga jatuh di skeitar Pulau Seribu. Berdasarkan data Flightradar24, pesawat hilang kontak empat menit setelah lepas landas dari Jakarta.

"Penerbangan Sriwijaya SJ182 kehilangan ketinggian lebih dari 10.000 kaki dalam waktu kurang dari satu menit, sekitar empat menit setelah keberangkatan dari Jakarta," tulis Flighrtradar24 di Twitter pad Sabtu (9/1/2021).

Pihak Sriwijaya pun angkat bicara terkait hal ini. Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air, Theodora Erika, menyatakan Sriwijaya Air sampai saat ini masih terus melakukan kontak dengan berbagai pihak, guna mendapatkan informasi lebih rinci terkait penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak.

"Managemen masih terus berkomunikasi dan menginvestigasi hal ini dan akan segera mengeluarkan pernyataan resmi setelah mendapatkan informasi yang sebenarnya," katanya pada Sabtu (9/1/2021).

Pihak Kemenhub pun telah mengkonfirmasi hilang kontaknya pesawat Sriwijaya ini.

"Telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta-Pontianak dengan call sign SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB," kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati. 


Petugas Gabungan Temukan Serpihan Diduga dari Pesawat Sriwijaya SJ-182 Rute Jakarta-Pontianak

Sriwijaya Air (Dok.Instagram/@sriwijayaair/https://www.instagram.com/p/BYXjxF0n2oR/Komarudin)

Kepala Sektor 8 Kepulauan Seribu Selatan Sudin Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Eko Mahendra menyatakan, ada temuan serpihan kecil dan kursi yang diduga dari Pesawat Sriwijaya Air dengan rute Jakarta (Cengkareng)-Pontianak.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021.

"Kita baru melakukan pencarian sifatnya inisiatif, dari petugas gabungan polisi, damkar, satpol pp. Dari laporan baru ditemukan serpihan kecil dan kursi," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (9/1/2021).

Ia menambahkan, pihaknya telah mengumpulkan petugas pemadam kebakaran (damkar) di sekitar Pulau Lancang.

"Saya kumpulkan pasukan (damkar) di sekitar Pulau Lancang, sementara saat ini belum dibentuk poskodal," kata dia.  

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya