Liputan6.com, Jakarta - Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono menyatakan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) merupakan berjenis Boeing 737-500. Kata dia, pesawat tersebut yang dibuat pada 1994 sudah berumur 25 tahun.
“Berapapun umurnya pesawat itu, kalau dirawat sesuai regulasi Dirjen Udara seharusnya tidak ada masalah. Kami sedang mengumpulkan data-data,” kata Soerjanto dalam konpers, Sabtu (9/1/2021).
Advertisement
Pesawat tersebut terbang dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten dan direncanakan tiba di Bandara Supadio, Pontianak pada pukul 16.04 WIB, perjalanan itu juga mengalami keterlambatan 49 menit dari jadwal semula.
Saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk melakukan investigasi. Mulai dari TNI Angkatan Udara, Basarnas, hingga Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
“Kami koordinasi dengan BPPT, untuk meminjamkan kapal Baruna Jaya, karena dilengkapi peralatan survei bawah air, sering dipakai untuk underwater,” jelasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ada 62 Manifes
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya mengonfirmasi ada 62 orang yang berada di pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak, Sabtu (9/1/2021). Dia menuturkan, 50 orang di antaranya adalah penumpang dan 12 kru pesawat.
Menhub merinci, 7 di antara 50 penumpang Sriwijaya Air adalah anak-anak. Sementara 3 orang di antaranya masih bayi.
"Total penumpang 50 bersama 12 kru yang terdiri dari 43 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi," ujar Menhub dalam konferensi pers, Sabtu.
Advertisement