Liputan6.com, Jakarta - Tim Basarnas mulai hilir mudik menyiapkan kebutuhan fasilitas untuk mendirikan posko kemanusiaan di JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara, terkait peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak.
Pantauan Liputan6.com, Sabtu (9/1/2021), petugas berseragam Basarnas tampak sibuk di pintu utama Kantor Basarnas, Jakarta Pusat. Sebuah kendaraan jenis truk pengangkut barang terparkir di depan.
Advertisement
Para petugas bekerjasama memuat truk tersebut dengan berbagai barang. Terlihat tumpukan kursi dimasukkan dan ditata rapih agar cukup untuk fasilitas lainnya.
Televisi yang ada di depan Kantor Basarnas pun turut dicopot dan diangkut. Masuk juga alat pendukung instalasi listrik dan sejumlah kain ukuran besar yang dilipat.
Rencananya, barang-barang itu akan dibawa ke JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ditargetnya semua kebutuhan posko bisa tersedia malam ini.
"Untuk posko semua," ujar salah seorang petugas Basarnas di lokasi.
Kepala Basarnas Bagus Puruhito menyampaikan, dia malam ini meninjau langsung kesiapan posko tersebut.
"Saya malam ini ke JICT meninjau kesiapan posko," tutur Bagus di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Sabtu (9/1/2021).
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Bambang Suryohadi mengatakan, pesawat Sriwijaya Air hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
"Malam ini konsen kita adalah mencari titik lokasi di mana tepatnya pesawat itu dimungkinkan jatuh dengan harapan malam ini mendapatkan lokasi yang pasti," kata Suryo.
Dengan begitu, Basarnas berharap dapat melakukan pencarian dan pendalaman korban jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan SJ-182 itu. Adapun diperkirakan kedalaman di Pulau Lancang dan Pulau Laki sekitar 20 sampai 23 meter.
"Kita belum tahu pasti di mana lokasinya," ucapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Hilang Kontak
Menurut Suryo, Basarnas menerima informasi hilang kontak pesawat Sriwijaya Air sekitar pukul 14.55 WIB. Basarnas pun segera mengirimkan tim ke titik yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat.
"Beberapa informasi di lapangan bahwa ditemukan beberapa serpihan-serpihan dari yang dicurigai, kita masih belum memastikan bahwa itu adalah bagian dari pesawat Sriwijaya," Suryo menandaskan.
Berdasarkan data yang dikumpulkan Liputan6.com, pesawat tersebut membawa 56 orang penumpang. Mereka terdiri dari 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi.
Selain itu, kru yang bertugas di pesawat tersebut berjumlah enam orang, yang terdiri dari kapten pilot, kopilot dan empat orang pramugari serta pramugara (flight attendant).
Bertindak selaku Kapten Pilot pesawat SJY 182 tersebut adalah Afwan dengan Kopilot (first officer) Diego Mamahin. Kemudian, ada pramugara Dhika dan Oky Bisma serta pramugari Mia Trestiyanti dan Gita Lestari.
Advertisement