Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah warga terus berdatangan ke rumah kediaman kapten pilot Sriwijaya Air, Afwan, di Perum Bumi Cibinong Endah Blok A3 No 10, Cibinong, Bogor.
Keluarga, kerabat hingga tetangga berdatangan setelah mendengar kabar pesawat komersil yang dipiloti Afwan hilang kontak di Kepulauan Seribu Sabtu (9/1/2021), pukul 14.40 WIB.
Advertisement
Ketua RT setempat Agus Pramudibyo mengungkapkan, terakhir bertemu dengan Afwan pada Jumat (8/1/2020) kemarin saat menghadiri acara aqiqah tetangganya.
"Saya datang, yang bukain pintu pagar Pak Afwan. Usai salat jumat juga sempat ketemu di masjid," ungkapnya.
Menurut Agus, Afwan dikenal tetangganya sebagai sosok orang yang rendah hati dan dikenal berjiwa sosial, serta selalu menghormati orang lain.
"Orangnya baik, rendah hati. Dia marah kalau ada yang nyebut pilot. Dia suka ngomong 'Pak jangan gitu ah, biasa aja'," tutur Agus ditemui di rumah Afwan.
Meskipun Afwan sibuk sebagai pilot di maskapai penerbangan Sriwijaya Air, namun setiap dia pulang bertugas selalu menyempatkan diri untuk melihat progres pembangunan masjid dekat rumahnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Aktif Kegiatan Keagamaan
Bahkan, Afwan dipercaya oleh warga setempat menjadi bendahara pembangunan Masjid Ad-Daullah. Sosok bapak 3 anak ini juga dikenal aktif di lingkungan masyarakat dan kegiatan keagamaan.
"Sekarang masjidnya sudah jadi tapi belum 100 persen," kata dia.
Berdasarkan data manifest yang diterima Liputan6.com, kru yang bertugas di pesawat tersebut berjumlah enam orang, yang terdiri dari kapten pilot, kopilot dan empat orang pramugari serta pramugara (flight attendant).
Bertindak selaku Kapten Pilot pesawat SJY 182 tersebut adalah Afwan dengan Kopilot (first officer) Diego Mamahin. Kemudian, ada pramugara Dhika dan Oky Bisma serta pramugari Mia Trestiyanti dan Gita Lestari.
Pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak juga mengangkut 53 orang dewasa, 5 anak, 1 bayi.
Advertisement