Liputan6.com, Bandung Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan total bantuan yang telah disalurkan untuk penanganan bencana tanah longsor di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Bantuan tersebut sebesar Rp1.053.703.150.
Kepala Badan Pendidikan, Penelitian dan Penyuluhan Sosial Kemensos Syahabudin mengatakan, fokus pemerintah sekarang adalah mengatasi dampak bencana banjir dan tanah longsor ini.
Baca Juga
Advertisement
"Fokus pemerintah dalam bencana ini untuk memastikan kebutuhan kesehatan dan kebutuhan sehari-hari para korban selamat bisa terpenuhi," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (10/1/2021).
Adapun bantuan Kemensos terdiri dari bantuan logistik tanggap darurat sebesar Rp888.671.350, beras reguler sebanyak 3.000 kilogram dengan nilai Rp31.800.000, dan santunan ahli waris untuk 11 orang dengan indeks Rp15 juta/ahli waris sebesar Rp165.000.000.
Adapun bantuan logistik Kemensos terdiri dari tenda serbaguna keluarga sebanyak 10 unit, velbed sebanyak 150 unit, matras sebanyak 1.200 lembar, kasur sebanyak 600 buah, dan selimut sebanyak 1.000 lembar.
Selain itu, Kemensos juga mengaktivasi pelayanan dapur umum lapangan dan layanan dukungan psikososial yang berpusat di SD Cipareuag untuk penyiapan nasi bungkus sebanyak 500 pcs.
"Kemensos akan mengerahkah Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu proses evakuasi korban," kata Syahabuddin.
Seperti diketahui, bencana tanah longsor menerjang Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang RT 03/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada sabtu 9 Januari 2020 sore hari.
Hingga Minggu siang pukul 13.00 WIB Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi korban yang tertimbun material longsor di Desa Cihanjuang. Korban meninggal dunia berjumlah 13 orang. Seluruh korban selanjutnya dibawa ke Puskesmas Sawah Dadap.