Kisah Asnur Sekeluarga Batal Terbang Pakai Sriwijaya Air SJ 182 karena Swab Test PCR

Lantaran hanya berbekal rapid test bukan swab test PCR Covid-19, Asnur bersama istri dan 2 anaknya batal memesan tiket pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 11 Jan 2021, 07:01 WIB
Kisah Asnur Sekeluarga Batal Terbang Pakai Sriwijaya Air SJ 182 karena Swab Test PCR. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Gagal berangkatnya penyair melayu Asrizal Nur ke Pontianak dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menjadi keberkahan bersama keluarganya.

Hal itu dikarenakan pria yang kerap disapa Asnur akan berangkat ke Pontianak menggunakan Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dan mengalami kecelakaan di Kepulauan Seribu.

Asnur menceritakan pada 7 Januari 2021 akan berangkat ke Pontianak menggunakan penerbangan maskapai lain.

Dia pun bersama istri dan kedua anaknya telah membawa hasil rapid test Covid-19 sebagai persyaratan penerbangan.

Namun sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta, mereka mendapat penolakan karena tidak dilengkapi dengan Swab PCR.

"Saya ditolak karena harus ada hasil swab PCR yang sebelumnya tidak diberitahukan pihak maskapai," ujar Asnur kepada Liputan6.com melalui telepon, Minggu (10/1/2021).

Asnur mengungkapkan, setelah ditolak, ia akhirnya duduk terlebih dahulu di dalam Bandara Soetta sembari mencari maskapai lain. Saat itu, Asnur pun berencana akan memesan tiket ke Pontianak menggunakan Sriwijaya Air SJ 182 pada 9 Januari.

"Saya akan memesan tiket pesawat itu yang mengalami kecelakaan," terang Asnur.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Batal Pesan Tiket

Kisah Asnur Sekeluarga Batal Terbang Pakai Sriwijaya Air SJ 182 karena Swab Test PCR. (Istimewa)

Setelah dipikir panjang, Asnur memutuskan untuk membatalkan memesan tiket. Hal itu tidak terlepas dari biaya menginap di hotel dekat bandara, mengikuti swab PCR 2 kali 24 jam dengan biasa per orang sebesar Rp 800 ribu, dan biaya pembatalan tiket apabila hasil dari swab test tidak memungkinkan.

"Belum lagi kondisi di Pontianak kita tidak tahu seperti apa, ya dibatalkan," ucap Asnur.

Kedatangan Asnur ke Pontianak untuk menemui anaknya Jalaluddin Fauziah Nur yang menempuh Pendidikan di IAIN Pontianak.

Selain itu, Asnur mendapatkan undangan dari para guru se-Pontianak sebagai narasumber penulisan dan pembacaan puisi.

"Saya batalkan di terminal 3 Soekarno-Hatta untuk tidak berangkat," tutup Asnur.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya