Investor Menanti Data Ekonomi China, Bursa Saham Asia Bervariasi

Investor menanti rilis data ekonomi inflasi China pada Desember dan perkembangan kasus COVID-19. Sentimen tersebut pengaruhi bursa saham Asia pada awal pekan ini.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 11 Jan 2021, 08:13 WIB
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik bergerak variasi pada awal pekan ini seiring investor saham di Asia Pasifik menunggu rilis data inflasi China pada Desember.

Pada perdagangan Senin pagi, indeks saham Australia melemah. Akan tetapi, sejumlah saham menguat seperti saham energi dengan Santos menguat 2,36 persen dan saham Beach Energy naik 1,83 persen. 

Indeks saham Korea Selatan Kospi melonjak 2,5 persen pada awal perdagangan. Pada minggu pertama perdagangan saham, indeks saham Kospi sudah naik hampir 10 persen.

Indeks saham MSCI Asia Pacifik di luar Jepang menguat 0,22 persen. Sementara itu, bursa saham Jepang tutup libur pada awal pekan ini karena ada libur nasional Seijin no hi.

Investor juga akan terus memantau perkembangan kasus COVID-19, dan hal tersebut dapat membebani laju bursa saham Asia. Demikian dilansir dari CNBC, Senin (11/1/2021).

Di Asia, lonjakan kasus COVID-19 telah mendorong pemerintah Jepang untuk menempatkan banyak daerah di negara itu termasuk Tokyo dalam keadaan darurat. Di Amerika Serikat (AS), rata-rata hampir 3.000 orang meninggal setiap hari karena COVID-19.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Indeks Dolar AS

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Di sisi lain, indeks dolar AS berada di posisi 90,29 setelah naik baru-baru ini dari level di bawah 89,4. Yen Jepang diperdagangkan ke posisi 104,05 per dolar AS.

Harga minyak bervariasi dengan harga minyak Brent turun menjadi USD 55,94 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS naik 0,17 persen menjadi USD 52,33 per barel.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya