Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berharap dapat segera mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 Sinovac untuk lansia.
Dalam konferensi persnya pada Jumat pekan lalu, Penny K. Lukito, Kepala BPOM mengatakan bahwa mereka masih menunggu hasil uji klinis fase tiga vaksin Sinovac dari Brasil.
Advertisement
"Untuk yang lansia, kami menunggu hasilnya yang dilakukan di China untuk fase I dan II, dan di Brasil untuk fase III," kata Penny, ditulis Senin (11/1/2021).
"Nanti akan diberikan ke kami dan akan kita gunakan untuk memberikan Emergency Use Authorization, mudah-mudahan tidak terlalu lama, dengan demikian bisa diberikan Emergency Use Authorization khusus untuk lansia," Penny melanjutkan.
Pada kesempatan tersebut, Penny juga mengungkapkan bahwa Brasil telah melakukan uji klinis vaksin COVID-19 Sinovac fase ketiga, untuk kelompok usia di atas 59 tahun. Nantinya pengujian vaksin tersebut bagi lansia, tidak akan diulang lagi di Indonesia.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Lansia Jadi Sasaran Awal
Lansia sendiri saat ini menjadi salah satu sasaran prioritas penerima vaksinasi COVID-19, meski sebelumnya sempat tidak dimasukkan dalam kelompok penerima awal.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Indonesia menjamin hak kesehatan.
"Pada penambahan kategori penerima vaksin COVID-19 gratis oleh pemerintah--dalam hal ini lansia--merupakan bentuk komitmen pemerintah menjamin hak kesehatan kepada seluruh golongan masyarakat secara menyeluruh," kata Wiku.
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/ 1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), lansia (masyarakat berusia di atas 60 tahun) dimasukkan ke dalam tahap kedua vaksinasi.
Advertisement