Liputan6.com, Jakarta: Seratus lebih warga Bambu Kuning, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (18/10), menunggu kedatangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang datang untuk bersilaturahmi dengan warga sekitar. Sejumlah aparat keamanan, perangkat kecamatan, dan kelurahan juga ikut hadir dalam menyambut Jokowi.
Menurut Holis, warga Bambu Kuning, RT 12/RW 02, mengatakan, pejabat daerah hampir tidak pernah mau datang ke wilayah mereka. Karena itu, ia dan ratusan warga lain sangat senang dengan kedatangan Gubernur Jokowi.
"Ini bisa dapat rekor MURI karena seumur-umur baru ada pejabat mau ke sini, bahkan lurah sekali pun. Eh ini malah Gubernur Jokowi yang datang," kata Holis yang mendiami rumahnya sejak 1970.
Sejumlah warga Bambu Kuning mengaku resah dengan isu penggusuran terhadap rumah yang mereka tinggali sejak puluhan tahun lalu. Sebagian dari mereka mengaku pernah diintimidasi sejumlah orang dari perusahaan yang mengaku pemilik tanah. Namun, warga menolak dan meminta bukti surat kepemilikan tanah. Mereka berharap masalah ini bisa diselesaikan Gubernur Jokowi.
"Pernah ada orang dari perusahaan yang datang mengaku sebagai pemilik tanah, namun mereka juga gak bisa menunjukkan surat-suratnya," ujar Holis. (ADI/FRD)
Menurut Holis, warga Bambu Kuning, RT 12/RW 02, mengatakan, pejabat daerah hampir tidak pernah mau datang ke wilayah mereka. Karena itu, ia dan ratusan warga lain sangat senang dengan kedatangan Gubernur Jokowi.
"Ini bisa dapat rekor MURI karena seumur-umur baru ada pejabat mau ke sini, bahkan lurah sekali pun. Eh ini malah Gubernur Jokowi yang datang," kata Holis yang mendiami rumahnya sejak 1970.
Sejumlah warga Bambu Kuning mengaku resah dengan isu penggusuran terhadap rumah yang mereka tinggali sejak puluhan tahun lalu. Sebagian dari mereka mengaku pernah diintimidasi sejumlah orang dari perusahaan yang mengaku pemilik tanah. Namun, warga menolak dan meminta bukti surat kepemilikan tanah. Mereka berharap masalah ini bisa diselesaikan Gubernur Jokowi.
"Pernah ada orang dari perusahaan yang datang mengaku sebagai pemilik tanah, namun mereka juga gak bisa menunjukkan surat-suratnya," ujar Holis. (ADI/FRD)
