Tim DVI Terima 40 Sampel DNA Keluarga Korban Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182

Rusdi menuturkan, sebagian besar sampel keluarga korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 didapat dari Pontianak, Kalimantan Barat.

oleh Yopi Makdori diperbarui 11 Jan 2021, 10:45 WIB
Tenaga kesehatan mendata keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182 yang akan tes usap COVID-19 sebelum memberikan data di Posko Ante Mortem DVI, RS Polri, Jakarta, Minggu (10/1/2020). Keluarga korban mulai berdatangan ke posko ante mortem pascajatuhnya Sriwijaya Air SJ 182. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Polri menyatakan, Tim Disaster Victim Identification (DVI) telah menerima 40 sampel deoxyribonucleic acid (DNA) dari para keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hingga Senin pagi (11/1/2021),

"Dapat kami sampaikan, sampai jam 09.00 WIB tadi, tim DVI telah mendapat 40 sampel DNA," kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam konferensi pers di RS Polri, Jakarta, Senin (11/1/2021).

Rusdi menuturkan, sebagian besar sampel keluarga korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 didapat dari Pontianak, Kalimantan Barat. Sementara 14 sampel didapat di Rumah Sakit Polri, Jakarta.

"14 sampel itu kita dapatkan di RS Polri, kemudian 24 sampel kita dapatkan dari Pontianak, kemudian satu sampel dari Jawa Timur, kemudian satu sampel dari Sumatera Selatan sampai saat ini berjumlah 40 sampel DNA yang telah diterima oleh Tim DVI," papar Rusdi.

Rusdi menerangkan, sampel antemortem dari keluarga korban Sriwijaya Air itu nantinya akan dicocokkan dengan sampel dari bagian tubuh korban yang telah didapatkan atau data posmortem korban.

"Ini kegiatan pengumpulan data antemortem, yang kedua adalah pengumpulan data posmortem, yaitu data-data fisik yang didapat melalui personal identification oleh tim DVI, setelah korban meninggal dunia, data-data tersebut antara lain sidik jari, golongan darah, ciri-ciri korban secara spesifik, konstruksi gigi geligi dan lain sebagainya," tutur dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Terima 16 Kantong Jenazah

Tim forensik menurunkan kantong jenazah berisi serpihan Sriwijaya Air SJ 182 dan diduga tubuh korban dari ambulans di RS Polri, Jakarta, Minggu (10/1/2021). RS Polri menerima tiga kantong jenazah berisi serpihan pesawat dan diduga tubuh korban untuk diidentifikasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Rusdi mengungkapkan bahwa hingga Senin pagi (11/1/2021), tim DVI Polri telah menerima 16 kantong jenazah. Selain kantong jenazah timnya juga menerima tiga kantong berisikan properti para korban.

"Kemudian sampai jam 9 ini juga tim DVI telah menerima 16 kantong jenazah dan tiga kantong properti. Tentunya tugas kita ke depan dari anggota posmortem akan melakukan kegiatan identifikasi terhadap kantong jenazah ini," kata Rusdi.

Sedangkan pada Minggu sore 10 Januari 2021 kantong jenazah yang telah diterima tim DVI berjumlah tujuh kantong jenazah. Tim DVI mengaku pada Senin ini mulai mengidentifikasi bagian tubuh yang diduga milik para korban untuk dicocokkan dengan data antemortem yang telah didapat.

"Mulai besok tim akan melakukan tugas identifikasi terhadap kantong-kantong jenazah atau hal-hal lain yang berhubungan dengan kecelakaan pesawat tersebut," kata Rusdi dalam konferensi pers di RS Polri, Minggu (10/1/2021).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya